Jeno libur, Xiyeon juga libur. Hanya Jaemin yang harus sekolah namun tadi pagi Jong-hoon bersikukuh untuk mengantarkan Jaemin ke sekolah dan menyuruh keduanya untuk menghabiskan waktu berdua. Padahal kan hari ini hari pertama Jaemin sekolah dikelas satu
Dipikir-pikir juga semenjak punya Jaemin mereka jarang pergi berdua, padahal saat masih kencan mereka paling sering pergi berdua sampai-sampai Jong-hoon menghukumnya karena pulang larut malam.Kedua orang itu hanya terdiam selama di mobil, hanya lagu dari radio yang mengisi keheningan diantara mereka.
"Appa benar, kita jarang pergi berdua semenjak ada Jaemin""Namanya juga orangtua, akan semakin sibuk jika sudah punya anak"Jeno menarik tangan Xiyeon dan menggenggamnya. Matanya masih terfokus pada jalanan sembari sesekali menggoyangkan tangannya yang menggenggam tangan Xiyeon.
"Mau kemana?""Gak tau, kalau mendadak suka gak tau kan mau kemana. Oh ya, tumben gak maksa biar kamu yang nganter Jaemin ke sekolahnya"
"Appa kan jarang, jarang sekali makanya sekali-kali biarlah. Nanti juga aku akan mengantarkannya tiap hari, bahkan sampai dia kuliah aku yang akan mengantarkannya"
"Dasar"Xiyeon menyandarkan kepalanya di bahu Jeno, memejamkan matanya untuk menikmati lagu yang mengalun dari radio sejak tadi.
"Mau ke tempat pertama kita kencan?"***
Memang lokasinya agak jauh dari rumah, namun taman yang hampir ditengah kota itu menjadi tempat pertama mereka pergi berkencan dulu.
Dan lihat sekarang, mereka sudah punya anak. Seharusnya Jaemin ikut juga disini.
"Tidak banyak yang berubah ya""Hanya dipercantik lagi, bunga-bunga nya lebih banyak"mereka berniat untuk duduk di dekat air mancur yang menjadi ciri khas taman itu. Sebelum kesini Jeno mengajak Xiyeon untuk membeli roti dan kopi dulu sebelum bersantai disana. Cuacanya juga sedang cerah dan mendukung acara mereka hari ini.
Pernah saat mereka datang kesini untuk keempat kalinya hujan turun begitu deras dan berakhirlah dengan keduanya yang kedinginan."Kita pernah foto disini kan?"
Xiyeon mengangguk dengan pipinya yang menggembung karena tengah makan. Menyalakan ponselnya untuk mencari foto itu,
Difoto itu Jeno dan Xiyeon mengenakan baju yang berwarna sama dan itu foto saat mereka pertama kali kesini.Rambut Xiyeon pendek kala itu, pipinya sedikit merah karena cuaca cukup dingin.
Foto itu diambil saat mereka bertemu di universitas dan baru sadar jika keduanya juga sekolah di SMA yang sama. Hanya Jeno tidak pernah melihat Xiyeon karena dulu wanita itu memang tertutup.
Mereka kenal satu sama lain berawal dari Xiyeon yang tak sengaja menyenggol minuman Jeno hingga tumpah dan mengenai buku-bukunya.Disitu juga ia kenal dengan Haechan. Sejak itu mereka mulai dekat karena berada di kelas yang sama. Tak jarang mereka dijodoh-jodohkan oleh teman-temannya karena kepergok mengobrol.
Tidak butuh waktu lama mereka dekat, dalam waktu dua bulan keduanya sudah benar-benar dekat sampai Jeno memberanikan diri untuk mengajaknya berkencan.
Demi apapun yang ada di kepala Jeno saat itu hanya 'bagaimana jika dia menolak?'Bisa dibilang jika Jeno terlalu cepat, namun siapa sangka mereka malah menikah sekarang.
Setelah cukup lama berkencan Jeno mengajak Xiyeon ke rumah untuk mengenalkannya pada Jong-hoon, tau reaksi ayah dari Lee Jeno dan Na Jaemin itu?
'kenapa ada yang mau berkencan dengan anak menyebalkan seperti dia? Kau bisa mati kehabisan kesabaran menghadapi dia kedepannya'Jeno tertawa kecil mengingat momen-momen itu. Memang Xiyeon juga sering marah dulu karena Jeno sering menjahilinya.
"Appa mu benar..kau memang menyebalkan""Lalu kenapa mau berkencan dengan ku saat itu, hm?"Xiyeon mendesis mengejek Jeno. Dia kembali memperhatikan foto di ponsel nya itu, mereka berfoto sebelum hari pemeriksaan. Besoknya Jeno dimarahi karena rambutnya yang panjang, memang dulu saat kuliah anak itu paling sering membuat kehebohan.
"Mau berfoto?"
***
Jeno menatap puas foto-fotonya. Sialnya dia malah terpana dengan kecantikan istrinya itu,
"Lain kali kita pergi bersama Jaemin dan berfoto disini, ajak appa juga""Lee Jeno kau mendengarkan ku?"
"A-ah iya?"Xiyeon menyentil dahi pria itu karena kesal, sejak tadi ia bicara dan Jeno hanya asik memperhatikan foto di ponselnya.
"Kau menyebalkan""Eh! Tunggu!"Jeno berlari menyusul Xiyeon. "Mau makan?"
Xiyeon mengangguk, memang dirinya ini lapar namun Jeno nya saja yang memang tidak peka. Pantas Jong-hoon saat itu menyuruhnya agar sering menarik telinga Jeno ketika pria itu membuatnya marah.
"Mau makan disana"
Jeno menatap ke arah yang ditunjuk Xiyeon. Restoran mie yang pernah menjadi tempat mereka bersembunyi.
Bayangkan saja mereka pernah tidak sengaja melemparkan air pada orang lain dan berujung dikejar-kejar oleh orang tersebut.
Restoran mie itu lah yang menyelamatkan mereka.
"Kamu tau.. kejadian itu selalu membuatku malu datang kesini""Yasudah"Jeno menarik lengan Xiyeon begitu wanita itu pergi karena marah dan akhirnya mereka makan disana.
"Halo paman"Penjual mie yang sudah ada sejak mereka SMA itu pun berpikir sejenak, ia seperti mengenali wajah pelanggan nya itu.
"Jeno?""Ternyata paman masih ingat"
"Astaga..kamu sudah dewasa seperti ini"Paman Kim panggilan Jeno untuk pria yang mulai tua itu. Paman Kim menepuk-nepuk bahu Jeno sembari tersenyum,
"Xiyeon kan?""Ah iya benar"
"Wah wah..pasangan yang menghebohkan orang-orang disini datang lagi ternyata. Duduk duduk, paman mau buat mie dulu untuk kalian.
Xiyeon mengajak Jeno duduk didekat jendela kaca, tempat favorit mereka sejak dulu.
"Ini dia..dimakan dimakan. Wah, sudah berapa tahun kalian terakhir kesini. Terakhir kali paman melihat kalian saat kalian menikah, Ya tuhan Xiyeon kau semakin cantik saja""Terimakasih paman"
"Aku aku? Aku makin tampan tidak?"
"Kau biang onar disini"Jeno merengut kesal membuat paman Kim tertawa.
"Jadi, sudah ada calon?""Calon? Ah..dia sudah besar sekarang paman. Kelas 1"
"Yang benar? Laki-laki apa perempuan? Jika perempuan pasti cantik seperti ibunya. Kalau laki-laki...dia pasti sopan seperti Xiyeon"
"Semua saja Xiyeon..dia laki-laki paman"Paman Kim mengangguk, menatap foto yang diperlihatkan Xiyeon.
"Ini? Astaga tampan sekali anak kalian..aku berdoa semoga anak ini tidak menyebalkan""Ayolah paman.."
Paman Kim tertawa karena berhasil membuat Jeno kesal.
"Dia mirip ayahnya, lain kali bawa dia kesini. Jangan hanya kalian berdua saja""Iyaa siap bos"
"Paman pergi dulu, harus membuat mie lagi"Xiyeon mengangguk dan kembali makan. Cita rasa dari mie buatan paman Kim ini memang tidak pernah berubah rasanya dan selalu berhasil membuat Xiyeon puas.
Sekedar info, dulu Xiyeon paling banyak makan dibandingkan Jeno. Ia bisa makan tiga mangkuk mie disini, anehnya tubuhnya selalu saja ideal dan setiap ditimbang berat badannya hanya bertambah dikit sekali."Kita bungkus ya?"
"Kebiasaan..iya boleh"
[]
Kali-kali lah mereka uwu uwu begini gitu kan.
Jaemin singkirin dulu bentar, ada Jong-hoon yang jagain itu anak hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Him Nana
Fiksi Penggemar[Sequel dari 'Sweet Night'] Tepat di tanggal 13 Agustus, Seseorang lahir dan menambah cerita dihidup nya. Membuatnya bisa kembali merasakan sosok seseorang yang berharga di hidup nya "Kalian percaya adanya reinkarnasi?" [Cerita yang paling panjang y...