04. Izinkan dia kembali

3K 301 9
                                    

"Pa!"Jeno menoleh cepat dengan tatapan terkejutnya.
Bahkan selang satu menit Jeno masih belum berkutik
"Pa!"

"OH ASTAGA KATA PERTAMA MU!!!"seru Jeno langsung menggendong anaknya itu
Jaemin tertawa saat Jeno mengangkatnya tinggi
"Anaknya papa pintar sekali.."

Jaemin menepuk kepala Jeno saat ayahnya itu menyerbu pipinya dengan ciuman
"Pa..."ucap Jaemin pelan lalu mengerucutkan bibirnya, tangannya memegangi kedua pipi Jeno

"Kita jalan-jalan ya?"

***

Jeno mendudukkan dirinya di atas ayunan, dengan Jaemin yang berada di pangkuannya
Xiyeon lagi-lagi harus ke rumah sakit karena ada yang memerlukannya.
Untungnya Jeno libur hari ini atau kondisi meja di kantornya nanti penuh dengan serpihan kertas

Kakinya mendorong pelan ayunan yang mereka duduki, membuat Jaemin kecil tertawa
Jeno tersenyum tipis, ayunan kembali mengingatkannya pada seseorang
"Pa!"

"Hm?"Jeno menatap ke arah yang ditunjuk oleh jari kecil Jaemin. Ada beberapa anak yang tengah bermain, melemparkan bola ke arah temannya
"Nanti Papa beliin bola buat Nana ya?"

Jeno mengambil ponselnya yang berbunyi, itu pesan dari Xiyeon
"Kita jemput mama ya?"


***


Jeno tersenyum menatap Jaemin yang duduk di Infant car seat berwarna biru gelap yang baru ia beli beberapa minggu lalu
"Mama pasti senang liat Nana jemput, ya?"

Jaemin cekikikan sembari memegangi botol susu nya yang tinggal setengah
Jeno menurunkan kaca mobil untuk melihat ke sekeliling. Xiyeon bilang jika ia menunggu di depan rumah sakit, tapi tidak ada
"Nah.."

Xiyeon tersenyum lalu menghampiri mobil suaminya itu lalu masuk
"Bagaimana hari mu?"

"Ah..tadi lumayan banyak pasien nya, pantas saja aku disuruh kesini"

"Ma!"Xiyeon membulatkan matanya lalu menoleh kebelakang. Disana Jaemin tengah tersenyum ke arahnya

"Dia sudah mengucapkan kata-kata pertamanya"

"Aku kira dia bersama ibuku.. pintar sekali anak mama ya"Jeno tersenyum lalu mulai menjalankan mobilnya
"Hari ini..kita jalan-jalan keliling kota!"


***


Langit sedang tidak mendukung hari ini, awan-awan hitam yang kini menghiasi luasnya langit dibandingkan cahaya dari sang surya
Dengan buket bunga berwarna putih ditangannya yang menemaninya ke tempat dimana dua orang yang berharga untuknya kini berisitirahat
"Na.."

Jeno memejamkan matanya, masih belum menerima sampai sekarang jika adiknya harus berada di tempat ini, beristirahat dibawah sana disebelah sang ibunda
"Udah lama ya..kamu disitu.."

"Seharusnya kamu hyung sekarang, bareng sama anak hyung..
Kamu bilang aku harus jadi ayah yang baik, aku bakal turutin itu. Waktu itu rumah jadi sepi gara-gara kamu gak ada
Sekarang udah seneng ya? Bareng sama eomma disana. Eomma cantik kan? Dia mirip sama kamu, pasti kamu seneng bisa ketemu eomma disana"

Tangannya terulur untuk mengusap nisan bertuliskan nama adiknya itu
"Hyung mu ini merindukan mu"

Seperti tau perasaan Jeno, langit pun mulai ikut menangis bersama Jeno
Membiarkan tetesan airnya membasahi kota, membasahi Jeno yang masih belum beranjak dari makan Jaemin
"Kalau memang reinkarnasi itu ada..kumohon, kembali lah..
Lahirlah kembali ke hidupku, Na.."

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang