Xiyeon terlihat pucat beberapa hari terakhir. Jeno sempat memergoki Xiyeon minum obat, tapi jika ditanya Xiyeon selalu mengatakan dirinya baik-baik saja.
Rencananya Jeno ingin membawa Xiyeon untuk diperiksa oleh Soo Yeon.
Baru kali ini ia melihat seorang dokter yang diajak untuk memeriksa kesehatannya ke dokter."Gak usah Jen, aku gak papa..cuma kecapean aja"
"Kecapean gimana kalau badan kamu aja makin panas, nurut sama suami. Jangan cerewet"
Xiyeon diam begitu Jeno mengomelinya, Jeno jarang sekali serius seperti ini padanya.
"Permisi..""Ah..kalian sudah datang, ayo masuk. Halo Nana"Jaemin tersenyum lalu melambai singkat sebelum duduk di pangkuan Jeno.
"Jadi.. apa keluhan mu?""Aku baik-baik saja, eonnie"
Jeno menatap horor Xiyeon, bisa-bisanya ia masih berbohong.
"Haha, akting mu hebat"Jaemin memperhatikan mama nya yang tengah diperiksa, ia membalas senyuman Xiyeon saat wanita itu menatapnya.
"Kamu ini ya.. bisa-bisanya berbohong jika sakit. Dirawat""Apa?!"
***
Ya, memang itu yang dikatakan oleh Soo Yeon. Xiyeon terkena tifus dan sudah beberapa hari. Jeno sempat mengomel padanya sembari sesekali mengetukkan pulpen ke kepala wanita itu.
"Kalau jadi dokter ya jaga diri juga, jangan memprioritaskan pasien. Walaupun pasien memang penting tapi ingat kesehatan mu juga, kamu bukan robot""Papa jangan marah-marah ih..serem"celetuk Jaemin yang berhasil menghentikan omelan Jeno tadi. Anaknya itu tengah asik menonton film anak-anak di ponsel Jeno.
"Aku pulang dulu ngambil baju, Nana mau disini apa ikut?""Disini, mau jagain mama"
"Anak pintar, nanti papa kesini lagi. Awas kalau gak istirahat"
Xiyeon berdecak sebal, Jeno jadi benar-benar cerewet. Pantas jika Jeno sakit pria itu lebih memilih mengobati dirinya sendiri daripada harus cerita pada Xiyeon, takut diomeli juga."Mama"
"Hm?"
"Dokter bisa sakit ya?"
"Bisa dong, kan dokter juga manusia jadi bisa sakit"
Jaemin menaruh ponsel Jeno dan merangkak mendekat pada Xiyeon.
"Mama jangan sakit..nanti kalau mama sakit yang bikinin Nana bekal siapa?""Papa"
"Gak mau"
"Kenapa?"
"Dikit, masa daging nya cuma satu. Mama kan simpen dagingnya dua"Xiyeon tertawa mendengar curhatan seorang Na Jaemin. Ternyata terkadang
Na Jaemin tidak suka dengan ayahnya.
"Nana gak boleh sakit kayak mama ya?""Iya! Papa juga gak boleh sakit. Nana mau jagain papa sama mama"
Xiyeon menarik tubuh Jaemin ke pelukannya, walaupun sedikit kesusahan karena infusan di tangannya.
"Xiyeon, kata Jeno~Lah?!"Mark menatap Xiyeon terkejut, pasalnya Jeno bilang Xiyeon tengah memeriksa salah satu pasien tapi yang ia dapatkan adalah Xiyeon yang terbaring dengan infusan di tangannya.
"Jadi kamu yang sakit?""Paman Mark!"
Jaemin turun dari kasur lalu menarik tangan Mark dengan tidak sabaran,
"Mau kemana?""Beli susu..ayo, boleh kan mama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Call Him Nana
Fanfiction[Sequel dari 'Sweet Night'] Tepat di tanggal 13 Agustus, Seseorang lahir dan menambah cerita dihidup nya. Membuatnya bisa kembali merasakan sosok seseorang yang berharga di hidup nya "Kalian percaya adanya reinkarnasi?" [Cerita yang paling panjang y...