21. Ngambek

1.5K 187 17
                                    

"kau tau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau tau..membujuk anakmu itu cukup sulit"bisik Xiyeon mengompori Jeno mengintip di celah pintu kamar Jaemin.
Tadi pagi sempat ada drama dadakan. Jeno harus pergi untuk mengambil berkas di kantor sedangkan kemarin ia berjanji untuk mengantarkan Jaemin ke sekolah,
Dan berakhirlah dengan Na Jaemin yang tidak mau bicara padanya sampai sekarang.

"Na, masa mau marah sama papa terus"
Jaemin bangkit dari duduknya dan berjalan dengan muka kusut menuju pintu, Jeno berharap jika Jaemin akan memeluknya tapi ternyata salah.
Anaknya malah mendorong pintu berwarna biru itu hingga tertutup rapat hingga Jeno tidak bisa mengintip lagi.
"Ya..sifat pemarahnya masih sama"

Jeno memutar otak untuk mencari cara agar Jaemin tidak marah padanya dan berpikir untuk masuk ke kamar Jaemin.
Dirinya terkejut saat merasa sesuatu menahan pintu kamar Jaemin, padahal anaknya sendiri yang menahannya.
"Na.. kok papa gak boleh masuk sih"

"Papa nakal!"

"Iya papa nakal, papa minta maaf ya?"

"No!"Xiyeon tertawa kecil mendengar suara anaknya, Jaemin adalah orang yang paling bisa membuat Jeno panik setengah mati.
"Anakmu benar-benar marah padamu sepertinya"

"Ayolah, bantu aku..jangan cuma mengompori saja"

"Tidak mau, bujuk saja sendiri"Jeno mencebik lalu berusaha membuka pintu kamarnya lagi, tapi Jaemin masih menahannya. Jika dipaksakan ia takut Jaemin kenapa-kenapa nantinya
"Na"

"Nakal!"

"Kita beli es krim yuk? Ke taman? Atau mau makan udang lagi?"

"Gak mau!"
Jeno mendesah pelan, "apa Xiyeon ngidam hal yang aneh sampai Jaemin seperti ini? Ah tidak..Xiyeon tidak meminta yang aneh-aneh waktu itu..
Terus darimana sifat pemarahnya ini, astaga"

"Na Jaemin, dikamar mu ada kecoa loh"

"Gak takut!"

"Ada hantu disitu, ada badut juga"

"MAMA!!"Jeno memegangi dadanya saking terkejutnya dengan teriakan anaknya itu, padahal tidak pakai pengeras suara tapi mampu membuat telinganya pengang.
"Siapa yang ngajarin teriak-teriak gitu?"

Xiyeon mendorong pelan tubuh Jeno lalu mengetuk pintu kamar Jaemin,
"Na, mau ikut mama gak?"

Melihat Xiyeon berhasil membuka pintu kamar Jaemin membuat Jeno melongo, apa yang salah dengan Jaemin hari ini
"Mau ikut.."

"Nana gak mau sama papa?"Xiyeon mati-matian menahan tawanya melihat Jaemin malah menjulurkan lidahnya lalu memeluk Xiyeon
"Oh gitu ya sekarang, ya udah papa juga marah sekarang"

"Lee Jeno, kamu bukan bayi disini"

"Tapi aku mau jalan-jalan dengan Jaemin.."

"Sehari saja dia bersamaku. Kamu menganggap ku penculik?"
Jeno menggeleng, ia semakin mengerucut bibirnya ketika Jaemin tidak mau menatapnya.
Tapi Xiyeon benar, Xiyeon jarang punya waktu berdua dengan Jaemin.
Sepertinya hari ini akan menjadi hari Lee Jeno tanpa gangguan.

Call Him NanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang