Abaikan saja hal yang mengganggu dan tak membuatmu senang. Itulah jalan terbaik menuju kebahagiaan dan cara paling mudah membentengi diri agar tidak gila.
Di dunia ini, terlalu punya banyak hati dan terlalu bermoral, rasanya begitu berat dan menyakitkan.
Terlalu banyak orang sekarat, sakit, kekurangan, dan miskin di dunia ini. Setiap hari kita bisa menemukan mereka tepat di sebelah rumah kita atau berceceran di jalan raya yang nyaris setiap hari kita lewati. Dan mereka yang bunuh diri, terkena bom, korban perang, anak yang disiksa orang tuanya, dan segala macam orang yang membutuhkan pertolongan. Jumlahnya tak terkira. Seumur hidup, satu orang manusia tak cukup untuk membantu semua orang itu. Jika terus dipikirkan, maka, seseorang bisa berujung terbebani perasaan bersalah, berdosa, dan merasa malu akan tudingan dianggap keji.
Kebiasaan kita setiap hari, selain bersikap masa bodoh terhadap banyak hal. Kita juga mengabaikan begitu banyak hal dalam keadaan sadar dan mengerti. Sikap masa bodoh dan abai telah membentuk psikologi individu manusia sejak kecil sampai mati. Tanpa dua hal itu, mungkin akan sangat banyak orang yang masuk ke rumah sakit jiwa.
Bersikap abai membantu seseorang menjadi lebih baik dan sehat secara mental. Menolak hal-hal yang memperburuk keadaan pikiran dan hati. Juga menjaga agar segala yang merusak kesehatan jiwa dan pikiran, tak mendekat, menjauh, atau tak masuk ke dalam diri.
Itulah sebabnya, sikap abai memiliki fungsi yang begitu krusial dan mengagumkan dalam kestabilan mental seseorang. Kemampuan mengabaikan banyak hal di sekeliling, membantu menyelamatkan seseorang dari cengkraman dilema moralitas dan kemanusiaan.
Menjadi abai terhadap hal-hal yang merusak adalah cara hidup manusia pada umumnya. Secara tak sadar, itu adalah semacam terapi keseharian. Terapi mengabaikan faktor yang tak diinginkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita selama ini bisa cukup berbahagia, bersenang-senang, sedikit menikmati hidup, karena sikap abai yang setiap hari kita terapkan di kehidupan keseharian. Dari itu kita tahu, kita mendapatkan kemudahan hidup karenanya. Apa salahnya bersikap abai terhadap teman, pasangan hidup, orang tak dikenal, benda-benda, makhluk hidup, dan entah apa pun itu.
Adakalanya kita tidak ingin diusik. Jadi kita mengabaikan teman yang mengetuk kamar kita. Mengabaikan dering telpon atau chat dari seseorang yang dekat. Mengabaikan penjual koran di perempatan jalan. Atau mengabaikan kematian-kematian yang begitu banyaknya di dunia ini.
Jika sesuatu itu membuat tak nyaman dan mengganggu. Maka abaikan saja! Ini adalah sikap hidup yang menjaminmu bisa mendapatkan sedikit kebahagiaan dan kesenangan di dunia yang merepotkan dan menggelisahkan dewasa ini.
Bersikap abai. Bersikap masa bodoh. Cuek dan tak peduli. Adalah psikologi keseharian yang telah kita terapkan seumur hidup agar bertahan dari kegilaan dan keputusasaan.
Selama ini kita menolak mengakuinya karena takut dihujat dan dikutuk. Tapi, mulai sekarang, kita harus menerima. Karena itulah keseharian kita. Itulah yang membuat kita sehat dan masih cukup normal. Untuk apa lagi menolaknya?
Tidakkah kita semua terselamatkan dari sikap abai kita selama ini? Tidakkah sikap itu membantu kita hidup dan bertahan cukup lama? Maka, nikmatilah. Jika banyak hal di dunia ini mengganggu hidupmu. Maka abaikan saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...