Apa yang terjadi, jika hidup santai pun membosankan? Kita sama-sama tahu, bahwa kehidupan yang terlalu berisik dan diisi dengan kerja dan banyak kegiatan seringkali menekan dan menimbulkan depresi. Bahkan menimbulkan perasaan bosan yang benar-benar menggila. Tapi apa jadinya, jika jeda dan kehidupan santai pun berubah jadi tak menarik dan membosankan?
Apakah kamu salah satu manusia yang menganggap kehidupan santai tak lagi menarik? Saat kamu sudah merasakan betapa tak menariknya dunia yang berjalan terlalu cepat dan terburu-buru. Kini kamu harus berhadapan dengan kesantaian yang bagaikan menggorok batang hidup perlahan-lahan.
Hidup yang pelan, lambat, bermalas-malasan, dan seolah bagaikan bermakna dalam setiap detail kecilnya itu, ternyata tak menggairahkan lagi. Kita hanya bisa menikmatinya di awal. Sisanya terasa bagaikan ulangan tiada henti dari situasi dan kesan yang hampir sama.
Kehidupan yang penuh dengan kegiatan tak banyak membantu manusia modern untuk bisa lagi berdamai dan merasakan dirinya sendiri. Kini, kehidupan yang memiliki banyak jeda dan kelambatan, juga tak bisa menyelamatkan diri kita yang sudah terlanjur sejak awal rusak.
Dalam dunia dua sisi yang tak lagi bisa dijadikan tempat berpijak itu. Dunia yang ada di tengah, yang sedang-sedang saja, juga tak banyak membantu.
Banyak orang yang tengah disibukkan dengan perkuliahan yang padat, laporan yang terus-menerus, mengurus orang-orang, mengejar deadline, lari ke sana kemari untuk mengejar kemapanan, berakhir pada keluhan akan begitu tertekannya kehidupan keseharian mereka. Mereka seringkali ingin sebuah jeda. Jeda dari tekanan yang tak mereka inginkan. Menolak apa yang diperintahkan dan kewajiban yang harus dilakukan karena berbagai macam tuntutan.
Hanya saja, setelah jeda didapatkan. Tak banyak yang berubah. Malah, jeda yang didapatkan, membuat kekosongan diri seseorang semakin terlihat begitu jelasnya. Saat kehidupan santai didapatkan, orang-orang menjadi lebih menderita dan terluka parah dalam kesehariannya.
Kehidupan santai tidak hanya membuat seseorang merasa bosan dan tak tahu harus melakukan apa. Tapi tanpa kegiatan sama sekali, perasaan buruk tiba-tiba datang dan mendominasi.
Bagaimana manusia bisa sama-sama menderitanya dalam kehidupan sibuk dan santainya? Apa yang harus kita lakukan, apakah harus terus aktif agar segala derita keseharian itu tertutupi oleh kerja dan kesibukan setiap harinya? Tanpa kesibukan, banyak orang menjadi gila dan depresif.
Buah simalakama manusia modern.
Kita telah sampai di batas ketidaknyamanan dan ketidakpuasan di semua sisi. Kehidupan macam apa pun tidak bisa membuat kita puas dan menikmatinya penuh. Dalam kesibukan dan kesantaian hari, kita sama-sama gelisah dan tertekan. Tak ada jalan keluar yang tuntas. Yang ada hanya sekedar memilih satu di antara beberapa pilihan yang lebih kurang sakit di antara lainnya.
Banyak orang iri dengan kehidupan santai seseorang. Padahal, kehidupan santai hari ini sama tak bahagianya dengan kehidupan yang sibuk dan penuh dengan tekanan sosial.
Kita sudah terlanjur berada di abad dilema dilema dan kehancuran jalan keluar dari perasaan kita sendiri.
Kehidupan santai pun membosankan. Bahkan penuh dengan tekanan. Lalu ke mana kita akan menyembuhkan diri?
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...