BERSEPEDA ADALAH TERAPI

415 16 0
                                    

Bersepeda adalah terapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bersepeda adalah terapi. Bagiku, bersepeda telah menjadi bagian yang hampir setiap hari aku lakukan sebelum kekebalan tubuhku terus menurun. Lebih dari satu tahun aku hampir tak menyentuh sepeda. Tapi kini, setelah membeli sepeda kembali dan sepeda lama yang rusak ditaruh dalam diam. Mengayuh sepeda di jalan, rasanya mssih saja menyenangkan. Terlebih di kota Jogja, yang jalannya semakin membuat depresi. Sepeda sedikit membuat lebih tenang dan mencairkan suasana hati di tengah kemacetan yang menggila.

Efek nyata bersepeda adalah membantu menceriakan suasana. Menjadi lebih peka dan menikmati sekitar. Gerak kaki juga membuat tubuh berreakasi menjadi lebih ringan. Dan hebatnya, kemurungan, nyeri punggung, dan lainnya mendadak tak terlalu menakutkan dan terkadang menghilang.

Padahal jika menggunakan motor, hanya sekedar menembus kemacetan Tugu atau Malioboro. Rasanya benar-benar tak menyenangkan, dan punggung lebih mudah terserang nyeri akibat stress di jalan dan menunggu terlalu lama.

Bersepeda mengenyahkan stress itu dengan membuat perjalanan menjadi lebih mudah untuk dilewati. Selain bisa melewati jalan yang tak bisa dilewati kendaraan lainnya. Bersepeda juga bisa sambil berjalan kaki, mengamati lingkungan sekitar atau terkagum dengan detail-detail kecil yang biasanya terlewati.

Inilah yang membuat bersepeda adalah terapi psikologis yang paling menyenangkan, murah, dan menyehatkan. Dan membuatku sangat menyukainya.

Selain itu aku bisa berhenti di tempat apa pun tanpa khawatir dengan tempat dan lahan parkir yang minim. Aku bisa keluar masuk berbagai tempat tanpa mengeluarkan sepeser pun uang. Selain bisa menghindari kemacetan, aku bisa menyari tempat duduk di mana pun, di sepanjang Tugu, Malioboro, atau Keraton dan yang lainnya, untuk menikmati buku-bukuku. Dengan adanya sepeda, aku punya banyak tempat untuk membaca dan menikmatinya.

Sepeda bagiku bagaikan simbol kebebasan tersendiri di saat semuanya menjadi serba aturan. Motor dan mobil, sangat membatasi gerakanku dan akhirnya membatasi pikiranku. Hanya untuk mencari lahan parkir saja, itu sudah membuatku ingin marah. Pada dasarnya, seringkali kendaraan bermesin lebih banyak membuat stress dan menambah beban psikologis di saat beban psikologis lainnya belum selesai.

Sepeda dan bersepeda, adalah cara untuk sedikit mengangkat semua beban itu. Dengan kembali melupakan sedikit aturan, lebih cair, lentur, dan persinggungan antara gerak tubuh, perasaan, pikiran, dan lingkungan sekaligus. Maka bersepeda adalah terapi yang benar-benar sangat menyenangkan.

Terapi yang termurah yang kita sendiri mengabaikannya, karena kita menginginkan yang serba instan dan dunia keseharian kaku yang telah lama membentuk kita.

Jika perasaanmu dalam keadaan tak menyenangkan. Maka bersepedalah. Kamu akan merasakan sedikit atau banyak kedamaian saat berada di jalanan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang