Seseorang yang secara mental, pemikiran, dan pengalaman tidak siap bertemu, bersaing, dan menjadi partner orang-orang yang ingin besar atau sudah lebih dulu besar. Itulah yang aku anggap sebagai orang-orang kecil. Karena ketidaksiapan mereka dan perasaan minder dan ciut, mereka lebih nyaman dan akhirnya suka berteman dan berbincang dengan sesama orang-orang kecil. Karena dalam dirinya yang terdalam, mental orang kecil sudah tertanam lebih kuat.
Sebagian dari orang-orang kecil ini memang pada dasarnya tak menyukai menjadi besar. Sehingga kebesaran dan melakukan sesuatu yang berbeda dan menghasilkan penemuan baru bukanlah tujuan hidup. Jadi, saat melihat orang besar, mereka selain tak tertarik, juga, kadang, sekedar jatuh menjadi pengagum belaka.
Orang besar akan tertarik dengan orang besar lainnya. Mereka akan lebih cenderung suka dengan iklim yang akan membuat mereka mempercepat kemampuan diri mereka sampai dalam kadar tertingginya.
Itulah sebabnya, mereka lebih suka berkumpul dengan para ilmuwan, pebisnis, intelektual, seniman, pejabat, politikus, artis, dan siapa pun yang memancarkan kebesaran diri dan keinginan menjadi besar.
Juga, orang-orang yang memiliki insting kebesaran diri ini, biasanya begitu sangat percaya diri dan bisa masuk ke dalam banyak dunia tanpa harus minder dan merasa tak mampu. Berbeda halnya dengan orang-orang kecil yang setiap harinya berbincang dan bertemu hanya dengan orang-orang kecil saja. Yang kadang, hanya bertemu dengan orang yang lebih sukses dan lebih pintar saja, sudah merasa tak nyaman dan rendah diri.
Mayoritas besar orang-orang kecil, jika tidak peduli dengan mereka yang berinsting besar. Biasanya hanya mengagumi dari jauh. Tidak ikut serta mencoba ingin menjadi besar juga. Mereka sudah merasa tidak mampu lebih dulu. Atau memang, tak punya gejolak membara untuk menjadi besar dan sudah puas menjadi orang pada umumnya.
Saat aku bertemu dengan tipe orang yang secara mental dan memiliki insting menjadi besar begitu tinggi. Kebanyakan dari mereka sangat kritis dengan diri sendiri dan lingkungan mereka tinggal. Jika lingkungan mereka tidak cocok untuk pengembangan diri mereka. Mereka jika mampu, akan lebih memilih meninggalkannya. Hal lainnya yang paling mencolok dari orang yang berinsting besar adalah mereka lebih cenderung tak menyukai melakukan hal yang sama dan puas dengan yang sudah diketemukan orang lain. Itulah yang membuat orang berinsting besar, yang cenderung berkarakteristik unik dan pembaharu, bisa meninggalkan zona nyamannya dengan mudah dan siap sedia melakukan konfrontasi intelektual.
Hal yang paling menarik dengan orang berinsting besar adalah pola pergaulan mereka. Karena mereka menargetkan hal yang tinggi terhadap pencapaian hidup mereka sendiri. Maka, mereka akan lebih suka berteman dengan orang yang secara mental, wawasan, pengetahuan, dan gairah yang sama tingginya dengan mereka. Karena apa? Saat mereka berada di iklim yang sangat tinggi seperti itu. Mereka juga akan terdorong untuk semakin tinggi dan itu sangatlah menyenangkan soalnya akan begitu cepat dalam proses menuju.
Mental mereka begitu kuat. Kepercayaan diri mereka biasanya luar biasa. Mereka bisa berada dalam pola hubungan sosial yang tinggi asalkan itu setingkat dengan dirinya. Atau jika iklim pergaulan yang cocok dengan dirinya tidak ada. Mereka bisa berjalan seorang diri dan membangun apa yang diinginkannya sendirian walau prosesnya menjadi agak lama.
Banyak orang berinsting dan bermental besar kadang tak terlalu menyukai berada di lingkungan orang-orang kecil karena itu membuat mereka tak berkembang sama sekali. Atau menjadi lambat. Itulah sebabnya, seorang jenius kadang bisa menjadi hancur jika di tempatkan di sebuah kelas yang berisi orang-orang kecil. Yang masih harus dibimbing, diajari, dan sudah cukup puas dengan apa yang ada.
Orang-orang kecil seringkali membuat orang berinsting besar menjadi lambat dan tak banyak berkembang. Kecuali di pola dan bagian-bagian tertentu. Yang berkaitan dengan kebesaran empati sosial, ekonomi, dan yang disebut populisme. Maka orang berinsting besar di ranah ini menjadi besar karena memang lingkungan pergaulan mereka berisi orang-orang kecil dan hanya dirinyalah yang menonjol sehingga akhirnya dianggap besar oleh orang-orang kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...