Aku mencoba memperkenalkan Rachel Carson, terlebih buku Silent Spring miliknya, dengan mencetak dan menjualnya bebas di berbagai situs jual beli online. Berharap, akan ada beberapa orang yang membelinya dan membangunkan kesadaran lingkungan dan ilmu pengetahuan di negara ini. Tapi, hanya ada beberapa orang yang tertarik dan membelinya. Di sebuah negara, dengan hampir 300 juta manusia di dalamnya.
Sebuah buku yang begitu sangat penting dan telah mendorong lahirnya gerakan lingkungan hidup modern. Kemana perginya para pecinta lingkungan dan para pecinta alam? Entahlah. Aku tak tahu. Kebanyakan dari mereka tak menyukai buku dan ilmu pengetahuan baru.
Aku juga menghadirkan buku-buku langka, sangat penting, dan telah menjadi perdebatan hangat di kalangan pemikir dan ilmuwan dunia. Tapi, hanya sedikit yang tertarik. Mereka yang membeli buku yang aku jual, lebih sering tertarik dengan buku-buku ekonomi, self help, psikologi populer, dan buku best seller penulis pop. Hanya ada sedikit yang tertarik dengan berbagai buku penting yang menjadi isu dan perdebatan hangat di kalangan ilmuwan dan pemikir di dunia internasional. Sangat sedikit. Sampai kadang, aku menggelengkan kepala.
Tak heran, jika negara ini begitu tertinggal akan banyak hal.
Saat aku menghadirkan Field Notes From A Catastrophe dari Elizabeth Kolbert, perempuan yang juga penulis dari buku peraih Pulitzer, The Sixth Extinction. Bersama dengan buku The Lost Species dari Christopher Kemp. Yang langsung membelinya adalah seorang tua, berumur mungkin di atas enam puluh tahun. Ia membeli kedua buku itu bersama dengan buku milik Naomi Klein, This Changed Everything; Capitalism vs Climate Change.
Ya, seorang tua. Bukan anak muda. Bukan para remaja. Bukan para mahasiswa. Bukan para pecinta lingkungan. Bukan para humanis. Bukan para pembela agama. Dan bukan mereka yang katanya menyukai ilmu pengetahuan.
Hanya seorang tua, yang tinggal di Bekasi, bekerja di sebuah perusahaan di sana. Yang dulu juga membeli hampir lima puluh buku-buku yang aku anggap penting dan harus dimiliki untuk bisa masuk dalam perdebatan, perbincangan, dan memahami perkembangan ilmu pengetahuan secara internasional.
Bukan anak muda. Bukan anak remaja. Sangat disayangkan. Bahkan, aku sudah tak lagi bisa berharap banyak pada generasi di bawahku. Hanya ada satu dua orang dari ribuan orang, yang mungkin sangat menginginkan untuk mempercepat diri dalam ketertinggalan negara in dan dirinya sendiri. Ketertinggalan yang begitu jauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...