Ya Ya Serah Deh bisa menunjukkan ketidaktegasan, perasaan tak enak, merasa sungkan, tak ingin diganggu,membentengi diri dari rayuan, perasaan cinta, atau hal apa pun yang dirasa tak diingini. Masalahnya, penggunaan Ya Ya Serah Deh sendiri sangat bermasalah. Kalau seseorang tidak suka diajak bicara sejak awal. Lebih baik tak usah mengikuti pembicaraan. Saat seseorang tak ingin didekati, ya bilang tak ingin didekati atau tak suka. Atau lebih baik tak usah membalas sama sekali. Atau ungkapin saja secara lebih jelas bukan hanya jawaban Ya Ya Serah Deh Oh bla bla bla lainnya.
Penghindaran diri bisa menggunakan banyak cara. Ya Ya Serah Deh biasanya menunjukkan sikap penolakan diri. Hanya saja juga seringkali mengandung ketidaktegasan orang yang memakainya. Itu juga bisa mengisyaratkan psikologis si pengguna.
Jika tak ingin didekati. Tak suka ditembak. Seorang cewek bisa bilang, maaf lagi ingin sendiri. Lagi suka orang lain. Dah deh jangan chat, lu garing dah. Atau semacamnya. Tapi kebanyakan cewek itu ribet. Entah kenapa, mengutarakan hal yang jelas dan mudah rasanya terasa sulit. Tak heran, mengutarakan suka atau cinta, para cewek juga mengalami hal yang sama.
Ketidakberanian berkonfrontasi, membuat konflik dan ketidaktegasan mengambil keputusan yang tak enak atau mungkin membuat tak nyaman, yang juga menjadi salah satu kata Ya Ya Serah Deh menjamur dan populer.
Kata itu begitu singkat dan mudah mengusir orang. Tapi juga pertanda kalau seseorang itu tak bisa mengambil cara rasional dan lebih baik. Atau memang tak ingin. Karena Ya Ya Serah Deh lebih efiesien mengusir seseorang. Maka penggunaannya sangat mudah dan disukai. Tapi akhirnya, berlindung terlalu sering dengan kata-kata itu juga tak terlalu baik. Karena cara pemakaiannya terkesan cuek, sombong, sangat tak mau didekati. Padahal banyak kata lainnya yang bisa dipakai.
Kepopuleran kata itu terlebih di kalangan perempuan, sebagian seperti yang sudah aku tulis. Sebagian memang digunakan saat obrolan tengah membosankan, mengarah ke hal yang tak diingini, pihak lainnya bukan orang yang disuka, atau salah penilaian di awal jadi kecewa dan ingin cepat-cepat enyah dari pembicaraan. Penggunaannya sangat banyak dan bervariasi. Tapi kalau terlalu sering, itu juga buruk. Itu akan membawa ke gejala yang berikutnya, saat seseorang tak suka dan tak menikmati sesuatu, dia akan lebih memilih mengakhirinya dengan cepat tanpa penjelasan rasional dan kokoh.
Sesuatu yang efisien tak selamanya baik. Terlebih saat seseorang lebih suka kabur dari obrolan dengan memanfaatkan Ya Ya Serah Deh. Padahal lawan bicara sudah baik dan sopan. Setidaknya akhiri dengan baik dan sopan juga. Kecuali pihak lawan bejat, terlalu tak peduli, dan ingin terus tampil agresif. Kan kamu bisa jauh lebih galak dan agresifkan?
Jika diberi penjelasan tak dipedulikan. Lebih baik langsung akhiri obrolan dari pada masih membalas tapi cuma Ya Ya Serah Deh. Tapi kalau sekedar mau mengerjai dan bikin pihak cowok sakit hati atau marah. Itu bisa juga dilakukan. Asal, dalam kondisi sadar dan ingin membalas tindak yang awalnya tidak baik, yang telah dilakukan pihak lainnya.
Yah, Ya Ya Serah deh memang kata efisien yang sangat tak enak dan menyenangkan bagi yang mendapatkan kata itu. Kadang aku sendiri ingin membuang orang yang gunain kata itu ke laut. Hahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...