Terlalu banyak membantu orang lain bisa membuatmu gila dan patah hati. Terlebih di masyarakat yang berisi orang-orang yang tak tahu berterimakasih. Terlalu sering membantu seseorang akan mendatangkan rasa sakit, kecewa, patah hati, marah, dan seringkali benci.
Membantulah sesekali saja. Atau bantulah orang yang penting bagimu. Lagian, untuk apa membantu orang yang kamu sendiri tak tahu bagaimana wujudnya? Juga, membantu mereka yang juga tak peduli akan dirimu. Membantu mereka yang juga tak membantu balik dirimu adalah sebentuk kejahatan yang harus dibuang.
Atau tak apa-apa membantu orang lain asalkan kamu mampu dan tidak berharap balik. Harapan balik akan kebaikanmu sendiri seringkali berakhir sebagai pisau yang menusuk diri sendiri. Menjadi jahat, egois, dan tak peduli seringkali membuat hidup jauh lebih senang dari pada keseringan mengurus orang lain.
Terlalu mengurus orang lain bisa membuat dirimu berantakan. Jika kamu memang pada akhirnya tak mampu. Intinya, saat menjadi baik dan membantu orang lain mulai bermasalah dan tak menyenangkan. Maka, lebih baik tinggal saja.
Terlebih jika kamu tak berhutang budi apa pun terhadap seseorang itu.
Membantu orang lain bukanlah tren yang ada di abad ini. Ini adalah abad egoisme mutlak hampir berada di puncak tertingginya. Kebahagian ada bersama egoisme dan mengacuhkan banyak orang lainnya. Jadi mulai sadari diri sendiri bahwa setiap hari dirimu memang tak peduli orang lain dan malas mengulurkan tangan kepada banyak orang yang membutuhkan bantuan.
Dengan mengakui diri akan siapa kita. Kamu akan menjadi pribadi yang jauh lebih bebas dan santai. Jika kamu dianggap jahat, tak berperasaan, dan kejam. Maka kamu tinggal membalikkannya ke orang lain itu. Karena keseharian dia sama kejamnya dengan dirimu. Cuma dia tak banyak menyadarinya karena hampir tak pernah menggunakan otaknya untuk berpikir lebih baik lagi.
Menolong orang lain bukan kegiatan yang baik jika dilakukan terus-menerus, setiap hari, dan selalu tanpa jeda waktu. Bayangkanlah, jika kamu atau temanmu, setiap hari isinya membantu dan membantu orang lain? Apa yang akan terjadi dengan dirimu?
Kamu tak akan memiliki waktu yang khusus untuk dirimu sendiri. Sekolah atau pendidikanmu terbengkalai. Kamu juga pastinya akan tidak bisa bekerja. Kisah asmaramu juga pastinya akan berakhir. Keuanganmu akan berada di ambang menyedihkan. Dan jika kamu tak memiliki mental kuat, maka kamu akan mudah kelelahan, sakit, bahkan mengidap gangguan jiwa. Membantu orang lain setiap hari bisa menyebabkan gangguan kejiwaan sampai mungkin bunuh diri.
Jadi, membantu orang lain juga tidak baik. Mengurangi kebahagian diri sendiri. Dan membuat dilema yang serba salah. Jelas ini tak menyenangkan.
Kamu tinggal melihat para aktivis yang tak bahagia dan para pembela orang lain yang sakit-sakitan. Itu sudah cukup untuk menjadi contoh ringan.
Bantulah orang lain jika kamu ingin. Jika mood tengah memburuk atau tak ingin. Lebih baik tak usah. Jadi kamu akan terhindar dari tekanan moral dan sebagainya. Kamu bisa bebas tak membantu orang dan tak merasa bersalah akan hal itu.
Dalam artian nyamannya, tidak membantu orang lain adalah moto hidup kita yang paling utama. Karena dengan tidak membantu terlalu banyak, kamu akan lebih banyak menikmati waktumu sendiri.
Dan, hindarilah membantu orang lain yang juga tak mau dibantu atau saat dibantu pun tak membawa perubahan sama sekali. Untuk apa membuang waktu dengan membantu orang semacam itu? Untuk apa?
Sudah saatnya menganggap mereka tak ada dan fokuslah hanya untuk dirimu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...