Apakah kamu termasuk perempuan yang lebih menyukai bersama orang-orang cerdas, terkesan intelektual, dan memiliki pemikiran yang tak biasa? Terlebih, saat menilai laki-laki, kamu lebih dulu tertarik untuk menilai isi otak mereka dari pada harta, ketampanan, atau tubuh mereka? Juga, kamu lebih mudah menyukai dan jatuh cinta dengan laki-laki yang menurutmu sangat cerdas, sangat luar biasa dalam berpikir, dan kamu anggap layak masuk dalam kategori orang pintar atau jenius menurut penilaian subyektif yang kamu inginkan.
Maka, jika sudah seperti itu, kamu akan dimasukkan dalam kategori perempuan sapioseksual. Perempuan yang menyukai kecerdasan dan kepintaran seseorang. Terlebih laki-laki.
Istilah itu masih kontroversial dan belum diakui oleh para ahli terlebih psikolog profesional dan lainnya. Hanya saja, untuk mempermudah mengkategorikan ketertarikan seseorang terhadap kecerdasan atau kehebatan otak orang lainnya. Maka, istilah itu sudah layak untuk dipakai dan juga siap pakai.
Jadi paling mudahnya, perempuan sapioseksual lebih cenderung menghargai dan menempatkan kecerdasan bernilai sangat tinggi. Saat mereka melihat laki-laki dan menilainya. Laki-laki yang sangat cerdas, atau kecerdasannya sesuai kriterianya, bahkan jenius, akan membuat ia lebih mudah menyukai dan jatuh cinta atau menginginkan laki-laki itu. Atau sekedar mengaguminya dari jauh.
Ada banyak penilaian lainnya. Seperti ketampanan dan tubuh yang atletis. Hanya saja, kepuasan paling utama perempuan tipe ini adalah intelektualitas atau kemampuan otak sang laki-laki.
Kebanyakan perempuan sapioseksual terdiri dari para perempuan yang juga cerdas, menyukai ilmu pengetahuan, dan sangat ingin memiliki pendamping yang bisa diajak berdiskusi dan membicarakan banyak hal yang disukainya. Ini berbeda dengan kebanyakan perempuan, yang telah menjadi mayoritas, yang biasanya hidupnya hanya sekedar untuk karir, menjadi ibu rumah tangga, atau puas dengan kehidupan biasa saja. Jadi, untuk menyukai, mencintai, bahkan berpacaran atau menikah. Laki-laki yang dirinya anggap sangat intelektual atau cerdas, akan menjadi pilihan paling utama dan itu akan memuaskan hasratnya akan hidup.
Perempuan sapioseksual akan tertarik dengan laki-laki yang luar biasa dalam berpikir. Sedangkan mayoritas perempuan biasa lebih tertarik dengan laki-laki yang hanya mapan saja. Itulah sebabnya, biasanya para perempuan sapioseksual memiliki pengetahuan, wawasan, dan keingintahuan yang luas. Mereka nyaman dan bergairah bertemu dengan orang-orang pintar, unik, dan memiliki isi kepala yang kuat. Baik itu perempuan atau laki-laki. Berada di lingkaran orang-orang pintar itu menyenangkan, merangsang bakat dan keingintahuannya, dan membuat dirinya berkembang jauh lebih puas dari pada dengan orang-orang yang dianggapnya bodoh dan tolol.
Perempuan sapioseksual sendiri biasanya cenderung meremehkan laki-laki yang dianggapnya bodoh dan membosankan. Beberapa di antara perempuan ini bahkan sangat kejam saat menilai seseorang. Siapa pun yang dianggap bodoh dan tak layak, akan dia komentari dengan pedas. Terlebih melihat laki-laki bodoh, seringkali membuat mereka muak dan lebih memilih tak berurusan dengan sosok semacam itu.
Laki-laki bodoh itu aib. Selain tidak menarik. Keberadaan mereka nyaris tak penting. Itulah yang kadang dipikirkan sebagian yang menganggap diri perempuan sapioseksual.
Hanya saja, masalah terbesar perempuan sapioseksual adalah menghadapi kenyataan bahwa mayoritas laki-laki hari ini adalah bodoh dan tak memiliki otak sama sekali. Mereka berpikir, orang bodoh biarlah bersama orang bodoh. Orang yang tak bisa bicara biarlah dengan orang yang biasa bicara. Orang yang tak biasa berpikir biarlah dengan orang yang tak biasa berpikir.
Sebagai sapioseksual, ia ingin pasangan yang bisa memuaskan hasratnya akan kecerdasan, intelektualitas, dan ilmu pengetahuan. Seandainya perempuan tipe ini kelak terpaksa atau terlanjur berpacaran dengan orang yang dianggap bodoh tapi memuaskan secara tubuh. Sampai kapan pun, ia akan masih belum puas dengan pasangannya. Yang paling mengerikan, ia hanya berpacaran dengan laki-laki hanya karena tubuhnya. Selain itu tidak ada lagi. Karena secara otak dan lainnya, tak ada kepuasan sama sekali di laki-laki itu. Yang akhirnya nanti akan menimbulkan ketidakpuasan besar dan berakhir putus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...