PSIKOLOGI ITU BERAT TAPI MENYENANGKAN

1.1K 58 8
                                    

Psikologi bukanlah bidang keilmuan untuk seorang pemalas. Ini juga bidang yang harusnya dijauhi oleh mereka yang tak siap dengan ketekunan. Ini juga bidang yang harusnya jangan dijamah dengan orang yang tak suka membaca dan gemar akan ilmu pengetahuan dan gagasan terbaru. Dan ini juga bidang yang jangan sampai diambil oleh mereka yang tak mau mengeluarkan luar biasa banyak uang untuk buku-buku psikologi yang rata-rata harganya mahal. Bahkan luar biasa sangat mahal untuk ukuran orang kaya yang bisa mengeluarkan banyak uang untuk membeli baju dan make up tapi begitu perhitungan jika membeli buku.

Tapi psikologi bisa dimasuki untuk mereka yang sekedar ingin kuliah psikologi dan hanya untuk mencari kerja. Maka bolehlah. Kalau prospeknya hanya kuliah dan mencari kerja, maka kamu hanya akan jadi ribuan psikolog dan mahasiswa psikologi lainnya, yang berjubel di Indonesia, yang tak menghasilkan apa pun yang baru. Tapi kamu mendapatkan gengsi saat kuliah dan kamu bisa kerja di mana pun. Karena jika kamu bisa menjadi psikolog di Indonesia yang sukses, kamu bisa sangat berkecukupan dan cukup kaya raya.

Tapi, kamu tak akan menghasilkan apa pun yang penting di dalam dunia psikologi kecuali sebagai konsumen ilmu pengetahuan dari para psikolog di luar negeri. Kamu hanya akan sekedar mempratekkan penemuan, teori, dan gagasan mereka.

Hal yang berat bagi kebanyakan mahasiswa psikologi adalah harga buku-bukunya yang mahal. Karena psikologi di Indonesia begitu sangat cair dan jauh dari etos ketekunannya saat dulu berada di bawah naungan fakultas kedokteran. Maka yang terjadi adalah para mahasiswa psikologi yang malas untuk membaca, mencari tahu, dan hanya sekedar duduk manis di kelas saja. Incaran mayoritas mahasiswa psikologi hari ini bukanlah ilmu dan keilmuan psikologi. Tapi nilai dan kelulusan. Yang terjadi, hampir semua lulusan dari mahasiswa psikologi nyaris tak tahu bidang mereka sendiri. Hanya sedikit yang benar-benar agak layak dan cukup bagus.

Tak ubahnya dengan jurusan lainnya, dari ekonomi, hukum, sampai bidang sosial. Sedikit yang bisa mengerti jurusan mereka sendiri. Yah, mayoritas mahasiswa ekonomi mungkin bisa luar biasa bagus dalam kinerjanya di perusahaan perihal membuat laporan, membuat perhitungan, dan segala jenis tindakan birokrasi lainnya. Tapi bicaralah mengenai sistem ekonomi yang lebih luas, maka kebanyakan mereka akan seperti orang tolol. Dan itu juga terjadi di fakultas psikologi hari ini.

Sangking beratnya psikologi itu, aku sendiri menyerah. Dengan kejiwaan yang tak stabil dan banyak hambatan, membaca buku-buku psikologi yang memusingkan dan butuh kesabaran tingkat tinggi dan daya intelektual yang cukup atau sangat besar, sangatlah luar biasa berat. Cara kinerja dan belajarnya, nyaris tak ada bedanya dengan mahasiswa kesehatan, jika memang ingin seriusnya. Atau mayoritas fakultas sains lainnya.

Tapi jika tidak serius, fakultas psikologi bisa digunakan layaknya taman bermain, berkumpul, bercanda, menghabiskan uang orang tua, dan hanya jalur untuk mendapatkan ijazah dan kerja. Tapi jika kamu ingin serius, maka, tunggu dulu.

Jika kamu ingin serius memasuki dunia psikologi atau menginginkan memasuki fakultas psikologi, aku sarankan di dalam mindset berpikirmu, kamu adalah seorang ilmuwan sekaligus mahasiswa kesehatan. Sejujurnya psikologi tak hanya sampai di situ. Karena psikologi sangat dekat dengan filsafat dan sains. Yang aku sarankan hanyalah, kamu harus memiliki ketekunan yang dimiliki oleh mayoritas anak sains yang tekun dan berani menjalani rutinitas yang membosankan. Karena kebanyakan dari anak sains bisa belajar berbulan-bulan tanpa putus dan bisa memfokuskan diri untuk itu. Atau ketekunan seorang pekerja pabrik yang di otaknya jauh lebih intelektual.

Itulah sebabnya, psikologi lebih cocok untuk anak-anak sains (IPA) dari pada anak-anak sosial (IPS) yang tak pernah dididik ketekunan semacam itu. Mungkin ada satu dua anak pintar, serba bisa, dan melenceng dari anak-anak sosial yang bahkan lebih bagus dari anak-anak sains. Hanya saja jumlah mereka tak banyak.

PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang