EKONOMI BOHEMIAN: SETIAP HARI ADALAH MINGGU

474 16 0
                                    

Setiap hari adalah hari minggu. Setiap hari adalah hari libur. Kenyataan semacam itu, tak banyak orang bisa melakukannya di dunia modern hari ini, jika ingin mapan dan cukup atau kaya raya. Bagi yang sangat ingin mengejar kekayaan, setiap hari adalah kerja atau hari senin. Dalam ekonomi konvensional, bekerja berarti sedikit hari libur. Bahkan terkadang hari minggu masik saja sibuk menyelesaikan tugas dan tugas.  Deadline dan deadline. Masalah ini dan masalah itu.

Hari minggu, rasanya hanyalah tinggal nama. Terlebih, khayalan mendapatkan uang hanya dengan tiduran saja.

Bagi orang-orang yang berjiwa bebas dan tidak suka banyak kekangan. Diatur orang lain itu sangat menyebalkan. Terlebih hampir setiap hari. Setelah aku pikir-pikir, aku salah satu dari orang yang susah diatur dan diperintah. Aku lebih suka mengatur diriku sendiri. Bangun sesukanya. Tidur sesukanya. Pergi sesukanya. Pulang sesukanya. Dan jelas, itu tak akan menarik bagi siapa pun yang menyebut dirinya bos. Karena kondisinya seperti itu, maka aku harus menjadi bos untuk diriku sendiri. Lalu bagaimana caranya mendapatkan uang? Terlebih saat bergerak dari dasar sekali?

Pada dasarnya, mendapatkan kemapanan tanpa tunduk dibawah orang lain itu sangatlah susah. Kekayaan biasanya adalah hasil dari ketertundukan panjang secara terus-menerus. Dari mulai sekolah sampai mendapatkan kerja, berkeluarga, dan mati. Tanpa ketertundukan itu, menjadi mapan dan kaya hampir mustahil.

Lalu, apa ada jalan mencari sumber ekonomi bagi orang yang malas atau tak sudi diatur oleh orang lain?

Ya, ini adalah hal yang harus bisa aku pecahkan. Karena sangat penting bagiku diriku sendiri. Di luar sana, pastilah juga ada banyak orang yang lebih suka kebebasan dirinya sendiri. Sistem ekonomi apa yang tepat? Hmm, sistem ekonomi yang membuat setiap hari adalah hari minggu? Dan tidur adalah sebuah pekerjaan?

Aku akhirnya menyebutnya ekonomi bohemian. Setiap hari adalah hari bebas. Setiap hari adalah hari libur. Bekerja sedikit tapi hasil melimpah. Apakah terdengar sangat kapitalis? Oh, mungkin. Tapi ini adalah sistem ekonomi yang tak terlalu membutuhkan banyak pekerja dan cukup hanya dirimu sendiri dan segelintir orang saja. Atau cukup sepasang kekasih untuk bisa menikmati liburan setiap hari dan menjadi mapan.

Dulu, dalam dunia barat, ada istilah yang bernama kaum bobo atau borjuis bohemian. Hanya saja, mereka masih bekerja sangat keras dan tunduk oleh banyak pihak. Bahkan setiap hari masih nyaris saja senin walau mereka ke kantor menggunakan kaos oblong dan sandal saja. Bekasnya masih nampak pada Apple, Google, dan Facebook. Walaupun begitu, mereka adalah pelopor.

Ekonomi bohemian adalah ekonomi yang bisa melepaskan apa pun yang dirasa tak menyenangkan. Itu berarti, orang bisa melepaskan jabatan, saham, kepemilikan perusahaan dan lainnya secara lebih mudah dan nyaris tak begitu banyak beban. Keinginan mempertahankan kekayaan yang berlebih dan keinginan untuk berkuasalah yang menjerat petinggi Facebook tak bisa melakukan apa yang tengah aku pikirkan. Padahal dia memiliki potensi untuk menjadikan setiap hari adalah hari libur.

Dan, mendirikan sebuah perusahaan dalam bentuk fisik adalah sebuah masalah tersendiri. Sedangkan jalan keluar dalam bentuk ekonomi virtual, pun jatuh pada pembengkakan tenaga kerja. Hanya saja, ekonomi virtual dan sistem ekonomi yang paling sedikit digerakkan oleh seseoranglah, yang menjadi perhatianku.

Dengan hanya sedikit orang atau satu sampai dua orang saja. Tak perlu ada pekerja lainnya. Dan seseorang bisa bebas memilih mencari uang, berjualan, bertransaksi, mengerjakan sesuatu atau tidak. Atau, dengan cukup modal yang ada, seseorang bisa melimpahkan pekerjaan kepada beberapa orang dan yang dilakukannya hanya sekedar mengecek.

Yang berarti, dia sendiri pada dasarnya nyaris tak bekerja secara kasar atau dilihat sekilas, nyaris tak melakukan apa pun. Hal ini sudah banyak dilakukan. Dari mulai para pemilik tanah, pengusaha, gamer, pembuat aplikasi, dan pengusaha atau pedagang online. Juga pedagang yang ada di pasar-pasar. Hanya saja, kekurangan mereka adalah mereka tak berpikir ingin menjadikan setiap hari adalah hari minggu. Mencari uang adalah suka-suka. Dan tidur ada di setiap 24 jam yang mungkin.

Lalu, bagaimana caranya bisa mapan jika sistem ekonomi bisa begitu sesukanya tanpa mengindahkan waktu pasti dan deadline pasti yang sangat ketat seperti di perusahaan-perusahaan?

Sejujurnya, menjadi tuan atas diri sendiri hanya sekedar bermodalkan keyakinan diri, kepercayaan diri, kejiwaan cukup stabil, pekerja keras, tubuh sehat, dan lebih mudah lagi kalau ada modal awal yang sangat besar atau cukup. Itulah sebabnya, orang yang sejak awal lahir di keluarga kaya raya harusnya lebih dekat untuk mewujudkan ekonomi bohemian. Sebuah ekonomi yang setiap hari kamu bisa tidur sesukanya tapi menghasilkan uang atau pemasukan.

Hanya saja, pola pikir orang tua kita terlalu kolot menyoal ekonomi dan makna dari kata bekerja. Bagi mereka, bekerja itu harus selalu ikut orang dan terjerumus di kotak deadline perusahaan milik orang lain. Itulah sebabnya, mereka mengeluarkan banyak uang untuk mendidik kita menjadi pesuruh dan budak. Padahal uang yang luar biasa banyak itu, jika disalurkan dan dikembangkan dengan tepat, bisa digunakan untuk menjadikan setiap anak remaja seorang yang berkuasa atas diri sendiri.

Menjadi pengusaha, pedagang, dan orang-orang yang mandiri secara ekonomi sejak kecil-remaja.

Uang ratusan juta atau triliunan dari kuliah kedokteran atau kuliah di fakultas bergengsi lainnya, bisa digunakan untuk memakmurkan diri sejak awal tanpa harus memasuki kuliah lebih dulu. Para orang tua harus membayar mahal pendidikannya anaknya, agar kelak anaknya menjadi kaya dan mapan. Padahal, dengan uang sebanyak itu, para orang tua bisa memotong proses itu dengan menjadikan anak-anaknya kaya raya dengan tangan sendiri semenjak mereka masih sekolah. Sedikit yang melakukannya, sayangnya. Jika proses itu dipotong, anak-anak SMA dan kuliah hari ini, pastilah jadi orang yang mapan bahkan sebelum mereka menikah dan menyelesaikan pendidikannya. Dengan begitu, cara untuk meraih pola ekonomi bohemian bisa lebih mudah dilakukan.

Saat kekayaan sudah diraih sejak dini. Maka, yang dilakukan hanya tinggal mencari sistem yang sesuai untuk diri sendiri. Tidur kapan pun tapi mendapatkan uang. Jika hal ini bisa dilakukan, kuliah hanyalah hal sampingan. Atau sekedar kegiatan untuk menambah keahlian saja. Menyoal keahlian, kita bisa membayar orang-orang untuk mengajari kita atau belajar sendiri. Atau dari orang tua kita sendiri seharusnya.

Pada akhirnya, kuliah menjadi hal yang tak terlalu penting. Karena semua orang adalah guru. Dan internet adalah guru yang nyaris tanpa putus walau tanpa adanya kelas tradisional.

Tidur adalah pekerjaan adalah moto dari ekonomi bohemian. Orang-orang dari mulai sekarang harus mulai bisa mencari bentuk dari sistem ekonomi semacam itu. Sistem ekonomi yang nyaris tak terikat dengan siapa pun dan sangat sedikit berada dibawah tekanan orang lain.

Dengan keahlian khusus, kemampuan otak, cara berpikir yang berbeda, dan ketajaman memanfaatkan celah dan peluang. Harusnya bisa membuat seseorang mulai membangun sistem ekonominya sendiri. Terlebih era internet sangat memfasilitasi gaya ekonomi yang bebas dan independen. Semua orang bisa membuka dan menutup toko mereka sendiri kapan pun mereka mau. Bisa libur terserah mereka. Bisa menolak tuntutan pembeli kapan pun.

Kalimat yang mengatakan pembeli adalah raja, nyaris berada di masa kritisnya. Sekarang, para pedagang dan pengusaha semakin tak terikat dengan banyak hal. Jadi sebuah pergerakan dari sistem ekonomi yang bertumpu pada pembeli hampir kehilangan tekanan semulanya. Kini, pedagang atau pengusaha juga adalah raja bagi dirinya sendiri.

Sebuah pengusaha yang nyaris tak bisa ditekan, diatur, dan bisa menolak konsumen sesukanya adalah salah satu impianku. Dan akhir-akhir ini sebagian sistem ekonomi semakin bergerak ke arah itu.

Sistem ekonomi individual tanpa perusahaan besar dalam bentuk fisik. Sistem ekonomi yang menjadikan setiap hari adalah minggu.

Orang bebas bekerja di hari dan jam apa pun. Atau malah, kata kerja itu sendiri pada akhirnya akan menjadi kuno. Karena tidur sendiri adalah pekerjaan terbaik. Sebuah pekerjaan yang nyaris tak bisa dikatakan sebagai pekerjaan. Tapi tetap saja menghasilkan uang yang cukup atau bahkan sangat besar tanpa perlu menunduk setiap hari dibawah tatapan mata dan tekanan status orang lainnya.

Tidakkah ini sistem ekonomi yang sangat menggiurkan bagi siapa saja. Terlebih bagi orang-orang yang hampir mirip seperti diriku?

Hmm, memikirkan ekonomi bohemian sangat menarik. Rasa-rasanya, aku harus memikirkanya lebih agak serius lagi.

PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang