Sering melukai diri sendiri, terutama pergelangan tangan saat depresi melanda atau ketika kambuh dari gangguan kejiwaan?
Cobalah untuk mencari banyak terapi atau kesukaan (hobi) agar bisa melepaskan tekanan itu ke arah lainnya. Bukan ke pergelangan tangan, kaki, membenturkan kepala, dan menyakiti diri di bagian tubuh lainnnya.
Bagi beberapa orang tertentu, terapi semisal membuat gambar kupu-kupu, makan, mencoret-coret tangan, dan hal-hal kecil lainnya (seperti gambar di atas) kadang sangat tidak membantu sama sekali. Walau sesekali bisa berefek baik. Tapi lama kelamaan efek itu bisa hilang. Cara untuk melepas beban emosi yang menumpuk adalah dengan cara menyukai banyak hal. Memiliki banyak hobi. Dan suka melakukan ini dan itu.
Terlebih memiliki pasangan yang setia dan membantu atau orang paling dekat dan dipercaya. Jika ini tak ada, setidaknya memiliki banyak kesukaan (hobi) bisa cukup banyak mengalihkan perhatian.
Banyak sekali mereka yang menyakiti diri sendiri atau self harm. Hanya memiliki bentuk pelampiasan yang sedikit. Hanya sekedar mendengarkan musik. Nonton televisi. Atau kegiatan terbatas lainnya. Jika pilihan untuk membawakan diri dari tekanan sangat terbatas maka jalan keluar untuk menyakiti diri sendiri semakin sering. Karena itu satu-satunya cara paling cepat untuk mengeluarkan semua beban emosi yang ada.
Lihat saja diriku. Aku adalah penderita bipolar yang cukup lama. Lebih dari 10 tahun lamanya. Dan tak sekalipun pernah meminum obat dan bahkan mencoba menyakiti diri sendiri. Karena aku memiliki banyak terapi khusus untuk diri sendiri. Memahami diri sendiri setiap harinya. Dan tak pernah lelah untuk melakukan analisa diri.
Banyak para penderita gangguan jiwa kadang sangat malas untuk memahami diri sendiri. Inginnya langsung sembuh seperti sakit fisik yang ringan. Tak punya keinginan dalam untuk mempelajari diri sendiri tapi menuntut orang lain untuk memahami dirinya. Dan kadang sangat egois. Terlebih jika pada awalnya memang egois, manja, dan juga sangat tidak peduli dengan perasaan orang lainnya. Bayangkan betapa bakal ribetnya orang itu jika didiagnosis memiliki gangguan kejiwaan?
Saat seseorang yang sejak awal sangat buruk di lingkup sosial dan sering menyakiti orang lain tiba-tiba didiagnosis gangguan jiwa. Seringkali tiba-tiba mengeluh ingin diperhatikan, merasa tak dipahami, dan lain sebagainya. Jika sejak awal memang berkelakuan seperti itu. Posisi untuk sembuh juga sulit. Terlebih jika tak ingin mempelajari diri sendiri dan ingin selalu memanfaatkan orang lain agar masalahnya segera selesai dan tuntas.
Enaknya.
Lalu apa hubungannya dengan self harm atau upaya menyakiti diri sendiri?
Banyak penderita jiwa yang melakukan self harm seringkali tidak mau mendidik dirinya sendiri. Lebih sering egois dan menuntut ke orang lain. Sehingga saat tuntutan itu tak ada yang menanggapi. Maka self harm adalah jalan keluarnya. Juga, tak mampu memanfaatkan keuangannya dengan benar. Harusnya semakin kaya seseorang. Dia bisa lebih bebas, mandiri, dan melakukan banyak hal untuk melepas tekanan. Kekayaan itu aset besar untuk mendepak perasaan depresi dan semacamnya selain kekasih atau orang tercinta.
Tak mau menyelesaikan dilema hidupnya dengan cepat dan serius. Kebanyakan takut, malu, terlalu peduli dengan omongan orang lain, dan sangat tidak percaya terhadap dirinya sendiri. Jika semua hal itu menumpuk, self harm adalah jalan terbaik. Paling cepat. Padahal banyak sekali penderita gangguan jiwa, sepeti diriku ini, dan yang lainnya, tidak melakukan self harm sama sekali karena berpikir lebih rasional, terbuka, percaya diri, memiliki banyak bentuk terapi, selalu mendidik diri sendiri, dan mempelajari diri terus-menerus.
Untuk bisa lepas dari self harm yang berulang, maka mereka yang pernah menyakiti diri sendiri harus bergerak keluar dari cangkangnya.
Bagi yang sudah berusaha semuanya. Melakukan segala upayanya untuk keluar dari menyakiti diri sendiri. Dan akhirnya kalah karena gangguan kejiwaannya lebih berat untuk ditanggung. Maka aku akan lebih suka dengan perjuangan sampai batas itu walau akhirnya ambruk. Karena sudah berusaha semaksimal mungkin dari mulai mencari pertolongan sosial, ke dokter atau psikolog, melakukan banyak dan bahkan mencoba hidup baik dan sehat. Tapi kalau tetap gagal karena tak bisa menanggulanginya seorang diri atau tiba-tiba masalah besar menerjang dan tak kuat menahan itu semua lagi. Maka, melakukan self harm adalah alarm agar cepat-cepat kembali menyusahkan diri. Atau cepat-cepat untuk mencari jalan keluar lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...