Pagi ini, entah kenapa, aku begitu menyukai mendengarkan lagu-laguku sendiri. Padahal suaraku buruk. Caraku bermain gitar kasar. Tapi aku menyukainya. Aku menikmati sebagian besar nada dan lirik lagu yang aku ciptakan sendiri.
Saat bosan dengan lagu orang, aku sering mendengarkan lagu sendiri. Sebuah terapi yang menghiburku.
Beberapa waktu yang lalu, aku mendapatkan beberapa lagu lagi. Sayang kondisi suaraku dalam keadaan tak baik. Juga, dadaku cukup sesak jadi menyanyi bagaikan tersendat. Tapi entah kenapa, aku menyukai nadanya. Mungkin, aku sebenarnya memiliki bakat menciptakan lagu. Suaraku yang fals, unik diriku sendiri, memang cocok untuk lagu khas milikku.
Tak masalah jika buruk. Aku tak suka mengcover sebuah lagu. Lebih baik aku menciptakannya sendiri lalu menikmatinya sendiri.
HILANG DALAM AKU
Kan jatuhku lagi
Menjerumuskan bayang kaki
Menjelang fajar yang berhenti
Tak akan pernah kau di siniAku lelah menunggu
Aku lelah kan padamu
Aku lelah pada waktu
Hingga kulelah kepadamuAndaikan kita ada
Mendongengkan semuanya,
jadi percuma
Tak larikah engkau padanya
Menjadikan semua dalam lupaKu hentikan padamu
Bersaksikah kau di mataku
Kau menghilang dalam aku
Sudahi saja karenamuNote: Kadang, seseorang akan lelah, menunggu seseorang yang tak pernah datang dan tak ingin bertemu. Lagu ini adalah perasaan akan kelelahan karena pada akhirnya tak ada siapa pun yang datang. Seseorang mungkin mengatakan cinta. Tapi akhirnya dia tak pernah ada di dunia nyata. Seolah-seolah semuanya hanya sekedar dongeng.
IGAU LAGI
Suara jatuh bayangku
Mengitari semuanya dalam waktuDan igau lagi
Sampai kau matiSampai kau mati
Note: Sejak sangat lama aku dibayangin keinginan akan mati dan kematian. Juga keinginan untuk melihat satu persatu bagian dari diriku mati. Lagu ini, menyuarakan akan hal itu.
DI SELATAN WAKTU
Dan biarku mengisap di lukanya,
Di dalam kita
Menghamba pada yang tiadaWujudku tak berpijak
Dan kita mendengarkan angin
di selatan waktu
Menunjuk langit yang kelabu biru
Ragaku dan tubuhkuMendengarkan suara yang lalu
Ku kan hilang
Ku kan menghilang
Ku kan menghilang
Ku kan terkaparNote: Selain kematian, aku sangat terikat dengan ketiadaan. Keinginan untuk menghilang dan lenyap total dari dunia. Tak lagi berada di tengah manusia. Seolah, dunia itu akan mengisap setiap luka dan duniaku yang tak berpijak. Lagu ini, menyuarakan keinginan akan ketiadaan diri dan orang-orang.
HUJAN INSOMNIA
Kan kuhilang dalam malam
Dan lalu hujan kuberdiam
Di mana letaknya setiap malam
Dan pagi datang dalam hujanDan lalu kita bermalam
Mencair hingga dalam hitam
Dan tak akan pernah kumenghilang
Di antara ku kukan hujanKuhujan lalu
Berlarilah kau di aku
Dan kita semua berlalu
Di hilang segalanya akuNote: Hampir setiap hari, aku hidup dalam waktu yang terbalik. Insomnia. Dan saat hujan datang, segalanya menjadi melankolis. Hujan insomnia, itulah dunia di antara insomnia, hujan, dan kesenduan akan bipolar.
BIPOLAR
Ambil saja jiwaku
Kutak lagi mengerti
Bungkam saja mulutku
Menggelapkan semua sepiBiarkan di mataku
Tubuh menggigil dan kembali
Biarkan saja itu
Tanganku dan kakiku lagiBiarkan kepalaku
Mendingin dalam udara
Jangan jangan sakitku
Bangunkan saja semuaLalu lepaskan aku
Hisap saja racunku
Biarkan semua itu
Menyebar di segala yang sakitNote: Bipolar. Ini adalah lagu untuk diriku sendiri dan siapa pun yang mengidap dan berjuang dengan bipolarnya. Saat depresi dan kecemasan datang. Tubuhnya menggigil dan biasanya tangan dan kaki menjadi gemetaran dan dingin.
Kepala terasa ingin lepas. Ingin membenturkannya. Agar semua menjadi bebas dan ringan. Sehingga kadang, keinginan untuk berpikir dingin dan lebih tenang atau membiarkannya menyebar dan menjadi lebih sakit sehingga keinginan bunuh diri menghampiri. Lagu yang sering aku putar untuk diriku sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...