Menjadi besar bersama pasangan adalah sesuatu yang jarang terjadi. Baik itu bersama kekasih, pacar, atau suami-istri. Mayoritas besar manusia hanya ingin kehidupan yang normal, aman, berkecukupan atau melimpah, dan menjalani hidup dalam kebahagiaan sampai tua. Itulah impian mayoritas besar manusia. Impian yang sudah pernah diinginkan dan dilakukan oleh miliaran manusia yang sudah mati dan kini masih hidup.
Jadi pada dasarnya, manusia menciptakan keberlanjutan nilai dan sistem hidup yang hampir sama. Sistem nilai yang diwariskan dari semenjak manusia ada atau mulai mengerti hal semacam itu, yang berlangsung jutaan tahun yang lalu atau ribuan tahun yang lalu. Jadi inti miliaran individu kehidupan manusia tak berubah selama berabad-abad.
Diajarkan dari anak ke anak. Dari generasi ke generasi. Itulah sebabnya, dari miliaran manusia yang pernah hidup dan mati. Hanya sedikit yang diingat. Mayoritas besarnya nyaris bahkan kita tak tahu apakah mereka benar-benar ada atau tidak. Terlupakan. Tak pernah ada. Karena mereka sejak awal hanya ingin menjadi normal, biasa, menjalani kehidupan pada umumnya, dan hanya mengikuti sistem nilai yang telah diajarkan dan diwariskan secara massal dan umum sejak dahulu kala.
Saat mayoritas besar manusia hanya ingin menjadi normal dan menjalin hubungan intim secara normal dan pada umumnya. Maka, orang-orang yang tahu bahwa mereka hanya ingin menjadi mayoritas kebanyakan harus sadar diri bahwa keberadaan mereka setelah mati akan terhapus total dalam sejarah penting umat manusia.
Dan sementara itu, ada pasangan yang menjalin ikatan dan bersepakat untuk menjadi besar bersama. Dalam artian, mereka ingin menorehkan sesuatu yang akan terus diingat setelah mati. Sebagai seorang ilmuwan. Penemu. Inovator. Seniman. Musisi. Pengusaha hebat. Pemikir jenius. Atau orang yang menghasilkan gagasan, teori, buku, dan kisah hidup yang kelak akan mengubah banyak orang dan membentuk sudut pandang dunia. Tapi masalahnya, tak banyak pasangan yang berani dan mau melakukan itu.
Terlampau sedikit yang mau dan berpikir ingin menjadi besar bersama. Keinginan umum hanyalah sekedar hidup dan konsekuensi nyatanya adalah terlupakan. Contoh nyata dari pilihan ingin menjadi orang pada umumnya dan pasangan kebanyakan adalah bahwa banyak dari kita nyaris tak mengenal siapa kakek dan nenek kita. Atau buyut kita sendiri, kita nyaris tak tahu sama sekali.
Padahal, hanya satu sampai dua generasi di atas kita saja, kita sudah tak mengenal mereka. Itu berlaku umum terhadap mayoritas besar manusia. Terlupakan dengan begitu cepatnya oleh cucu-cucu dan penerus darahnya. Hal yang tentunya, akan berlaku pada siapa pun yang sampai akhir hidupnya tak menghasilkan sesuatu yang penting karena memang sejak awal tak ingin dan tak tertarik melakukan sesuatu yang penting.
Jika diri kita saja tak mengenal kakek dan buyut kita sendiri. Apakah orang lain akan mengenal mereka? Jika mereka saja tak kita anggap penting. Lalu apa artinya mereka pernah hidup? Dan itu sebentar lagi juga akan berlaku ke kedua orangtua kita. Akan terlupakan dengan sempurna oleh anak kita dan cucu-cucu kita. Lalu setelah itu adalah diri kita yang bersiap-siap terlupakan total dalam sejarah manusia.
Berpikir jauh ke depan dan berusaha menghasilkan sesuatu yang besar bersama adalah sesuatu yang indah walau sulit. Itu adalah kejadian yang langka. Unik. Berbeda dari keumuman. Dan sebuah hubungan yang mungkin saja akan berhasilkan dengan sesuatu yang luar biasa. Menciptakan, membangun, dan menemukan sesuatu yang miliaran individu manusia lainnya tak bisa melakukannya. Sebuah hubungan yang benar-benar langka dan mengesankan.
Untuk menjadi hal semacam itu, kita lebih dulu harus berpikiran besar dan berkeinginan untuk menjadi besar. Atau kita menemukan seseorang yang berusaha menjadi besar dan berbeda dalam sejarah manusia. Jumlah yang ingin melakukan hal yang semacam itu sangat sedikit. Menemukan lawan jenis yang ingin menjadi besar dalam sejarah umat manusia adalah langka. Saat mereka ada, tepat di depan mata, mayoritas besar manusia pun tak ingin bersinggungan dan menjalin hubungan dengannya.
Banyak manusia besar dalam sejarahnya terlampau unik, berbeda, aneh, terlalu pintar atau jenius, ambisius, susah diatur, memiliki kepribadian yang rumit, kejiwaan yang merepotkan, atau susah untuk disukai dan lain sebagainya. Sedangkan sebagian besar manusia sudah cukup untuk mencari pasangan yang tampan-cantik, menyenangkan, mencintai, dan mapan. Pada dasarnya, mayoritas besar individu manusia memang tak menginginkan menjadi besar. Mereka hanya ingin menjadi biasa dan bersenang-senang hanya untuk masa hidupnya saat ini. Itu bukan sesuatu yang salah karena adalah pilihan hidup. Tapi itu sudah diulangi oleh miliaran manusia lainnya. Seolah-olah kita bagaikan jiplakan orang-orang yang sudah mati, yang tak ada satu pun orang saat ini mengingat dan tahu keberadaan mereka hidup.
Menjadi biasa dan normal berarti menginginkan untuk dilupakan dan tak dianggap ada. Miliaran manusia telah melakukannya. Rarusan juta pasangan telah melakukannya dan berakhir seperti keduaorang tua kita pada akhirnya. Keberadaan yang tak akan diingat siapa pun setelah mati.
Hanya saja, membangun sebuah ikatan atau hubungan intim antara dua orang manusia dalam kesepakatan menjadi besar sangatlah tak mudah. Butuh kesabaran, saling pengertian, terbuka, saling mencintai dan menyayangi, dan bisa bersama membangun ikatan diri dalam banyak hal. Dalam dunia pasangan yang ingin menjadi besar bersama. Pasangan kita selain kekasih, pacar, pasangan hidup, juga adalah teman, sahabat, psikolog, orangtua, partner atau kolega kerja dan dalam meneliti.
Satu pasangan kita mencakup itu semua. Sehingga kita bisa sangat nyaman dan melakukan banyak hal berdua. Dalam iklim semacam itu, menjadi besar bersama, adalah keadaan yang mungkin terjadi dan jika itu terjadi, tentulah akan sangat menarik dan menggairahkan.
Walaupun begitu, keputusan untuk menjadi besar bersama adalah pilihan kita sebagai pribadi. Pilihan pasangan kita. Atau pilihan dua orang yang sadar diri akan hal itu. Sebuah pilihan yang tentunya tak populer dan jarang diambil. Sehingga, saat pilihan menjadi besar tak menarik dan bukan menjadi minat kita. Banyak orang akhirnya memilih pasangan yang menjadi bagian psikologi kesehariannya dalam kehidupannya selama ini. Psikologi keseharian kita sebagai manusia membentuk pilihan kita, apakah kita menginginkan pasangan yang biasa saja seperti kebanyakan orang atau pasangan yang luar biasa, unik, dan memiliki ambisi besar akan kebesaran.
Menjadi besar bersama hanyalah untuk orang-orang tertentu. Yang melawan arus. Yang unik. Yang berani mengambil resiko. Yang berbeda dan tak ingin berakhir sebagai orang kebanyakan yang lahir dan sekedar mati seperti miliaran manusia lainnya yang pernah ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Kurgu Olmayanpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...