PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2

ATEISMEMU DAN JURUSAN KULIAHMU

Kamu takut memasuki fakultas dan jurusan tertentu, karena ilmu yang ingin kamu pelajari akan mungkin mengarahkanmu ke ateisme? Maka, masuklah ke studi agama atau fakultas agama saja. Jangan sesekali mendekati fakultas dan jurusan lainnnya. Terutama semua fakultas sains dan kesehatan.

Hari ini, Darwinisme telah menjadi bagian penting semua ilmu pengetahuan modern. Darwinisme yang menjalin benangnya dengan filsafat materialisme, menyingkirkan Tuhan dari area keberadaan dunia ini. The Origin of Species karya Charles Darwin-lah yang menandai awal yang menyakitkan bagi banyak agama. Kehidupan berawal dari proses kebetulan yang acak. Lalu muncullah kehidupan pertama. Setelah itu terus berevolusi melahirkan banyak kehidupan lainnya. Jadi tak ada Tuhan atau pencipta di situ. Seleksi alam dan perjuangan untuk hiduplah yang berperan dan mengatur dunia ini.

The Origin of Species adalah karya besar dan mengagumkan. Jarang orang yang membaca karya itu dan mau peduli mengenai Darwinisme. Hasilnya, orang tak tahu apa-apa, bahwa semua yang mereka pelajari nyaris mengarah dan terikat dan konsep dan teori Darwin.

Ilmu kesehatan modern, seperti kedokteran dan lainnya, sangat berhutang banyak dengan Darwinisme. Itulah sebabnya, banyak dokter di luar negeri, yang sadar betul akan sejarah dan filsafat kedokteran, seringkali akan menjadi ateis. Fisiologi dan anatomi, sudah cukup membuat orang memeluk ateisme. Begitu juga psikologi, yang mana psikoanalisis menganggap Tuhan hanya sebagai keberadaan yang tercipta dari masa kecil. Sosiologi jelas menganggap bahwa Tuhan hanya mitos dan sejarah kehidupan berasal dari gagasan Darwinisme. Begitu juga paleontologi, geologi, biologi, dan astrononomi. Bisa dibilang semua sains dan hampir semua ilmu pengetahuan mendasari pandangannya bahwa bukan Tuhan yang menciptakan dunia ini.

Mungkin, yang paling berat dari semua sains adalah biologi. Mempelajari biologi selain mengasyikkan tapi juga sangat menyakitkan. Karena biologi begitu dekat dengan kehidupan sebenarnya. Bahwa kehidupan berisi penderitaan tanpa putus. Kehidupan berisi saling memangsa dan membunuh nyaris tanpa jeda. Maka tak heran banyak ahli biologi terkemuka terguncang keimanannya dan akhirnya memeluk ateisme. Selain itu, biologi adalah rumah bagi ateisme modern dan rumah pertama bagi darwinisme. Di dalam biologi, Tuhan hanyalah hasil dari kebudayaan manusia. Bisa dibilang, sejarah kehidupan dalam biologi, Tuhan benar-benar tak ada. Bila kamu ragu, kamu bisa mengecek seluruh materi buku biologimu. Kamu akan mendapatkan sejarah kehidupan yang tak akan ada Tuhan di dalamnya.

Beruntungnya, kamu tak pernah berpikir jauh dan diajari keterkaitan antar ilmu pengetahuan. Atau tak menguasai filsafat epistemologi, yang merunut asal mula atau sumber ilmu pengetahuan. Jadi selama ini kamu masih bisa bersantai dan tak sadar, padahal kamu tengah mempelajari dan menyebarkan ateisme secara halus. Karena bangunan ilmu pengetahuan yang kamu pelajari dan kuasai sangat berbau ateistik. Itulah sebabnya, kelas sains (IPA) adalah gerbang utama untuk untuk memeluk ateisme tanpa disadari. Karena sains dewasa ini begitu sangat ateistik dan sangat jelas menolak Tuhan.

Di dalam sejarah, jelas, sejarah kehidupan dan umat manusia terjadi sesuai gambaran darwinisme. Kehidupan bukan berasal dari Tuhan tapi proses evolusi. Itulah sebabnya Museum Sangiran dan Museum Geologi Bandung ada. Di dalam kedua museum itu, juga pelajaran sejarah, kita ini hasil dari proses evolusi dan bukan dari otak atik Tuhan. Sejarah dan hampir seluruh ilmu humaniora, jelas telah berpihak pada darwinisme.

Lalu bagaimana dengan jurusan ekonomi? Prinsip ekonomi adalah kapitalisme dan juga darwinisme. Keuntungan sebesar-besarnya dengan modal yang paling sedikit. Mayoritas dosen ekonomi tak akan mengajari tunduklah ke Tuhan dan hindarilah uang haram. Karena prinsip dasar ekonomi, Tuhan hanyalah latar belakang saja. Jika Tuhan dibawa masuk ke kelas ekonomi, maka mayoritas mahasiswa ekonomi akan berakhir menjadi miskin. Begitu juga dengan fakultas hukum yang menautkan diri pada humanisme bukan hukum Tuhan. Jadi hampir semua fakultas, Tuhan begitu terkucil dan nyaris didepak tanpa ampun.

Itulah sebabnya, mempertahankan Tuhan di abad modern ini begitu berat karena semua ilmu pengetahuan sangat berbau ateistik. Hasilnya, banyak orang yang baru sadar akan hal itu kebingungan dan menderita. Mengalami periode kebimbangan yang luar biasa. Dia yang sadar akan hal ini, bisa berujung pada depresi hebat. Yang tidak mengalaminya, karena mungkin tak tahu atau tak peduli. 

Tapi mayoritas orang memang tak peduli. Memeluk ateisme dalam keilmuan tapi mempercayai Tuhan, adalah kontradiksi yang sudah menjadi umum bagi orang-orang yang tak begitu peduli akan perenungan dan diri sendiri.

Banyak orang di depan umum takut dan sangat benci dengan ateisme. Mengutuki para ateis dengan bersemangat. Padahal setiap hari dia tengah mempelajari dan menyebarkan ateisme dengan tekun di kelas dan jurusannya masing-masing. Otaknya sudah menjadi ateistik sejak bersekolah. Terlebih sejak menjadi anak sains. Apalagi hampir semua saintik besar yang menjadi bagian dari kurikulum, yang teorinya dipakai di sekolah, mayoritasnya adalah ateis.

Orang-orang harusnya perlu bertanya, kepada gurunya masing-masing, kenapa Museum Geologi Bandung dan Sangiran masih ada padahal negara ini berlandaskan ketuhanan?

Yang jelas, karena menteri agamanya bodoh, menteri pendidikannya bodoh, dan presidennya serta seluruh anggota DPR pun bodoh. Begitu juga mayoritas masyarakat kita.

Jadi, jika kamu sangat takut ateisme menjadi bagian dari dirimu tanpa kamu sadari, maka, lepaskan semua keinginanmu untuk masuk ke jurusan lainnya. Ambillah studi agama saja. Ya, mungkin dengan begitu, kamu bisa sedikit terbentengi. Tapi jika kamu tak peduli, ya, masuklah ke jurusan lainnya sesuka hati. Setelah itu jangan terlalu banyak berpikir. Semuanya bertujuan agar kamu tidak gila, sakit, dan bisa lulus dengan aman.

Jurusanmu hari ini adalah ateismemu tanpa kamu sadari.