"Pada waktu itu, tampaknya tidak ada yang berjalan lancar, meskipun aku mendapatkan perawatan medis yang sangat baik, dan aku hanya ingin mati dan mengakhiri semuanya. Aku bertekad untuk bunuh diri. Aku sudah benar-benar bertekad menetapkan hati untuk tidak memberikan petunjuk tentang rencanaku atau keadaan pikiranku; dan aku berhasil. Satu-satunya catatan yang dibuat oleh psikiatrisku pada hari sebelum aku melakukan bunuh diri adalah: Depresi sangat berat. Sangat pendiam," tulis Kay Redfield Jamison dalam memoar buku bipolarnya, Aku Sadar Diriku Gila."Di lingkungan psikiatri, jika Anda bunuh diri, Anda berhak dianggap sebagai pelaku bunuh diri yang "sukses." Inilah kesuksesan yang sangat penting. Depresi bunuh diri, aku putuskan di tengah serangannya yang sangat hebat dan tak terlukiskan selama delapan belas bulan, adalah cara Tuhan untuk menjaga para penderita mania agar tetap berada di tempatnya. Itu berhasil. Melankolia yang parah datang setiap hari, setiap malam, nyaris mencapai puncak kesengsaraan. Itu adalah penderitaan yang tak kenal ampun, tak putus-putusnya mendera, tak menyisakan ruang sedikit pun bagi secercah harapan, tanpa alternatif bagi eksistensi yang suram dan kusam, dan tanpa jeda dari gempuran arus pikiran dan perasaan dingin yang mendominasi malam-malam yang berisi kegelisahan dan keputusasaan," tulis Kay Redfield Jamison sekalgi. Mengingat pengalaman saat mengalami masa kekambuhan bipolar yang sangat mengrrikan.
Aku Sadar Diriku Gila adalah salah satu memoar penderita bipolar selama 30 tahun lebih. Setelah banyak perjuangan dan penderitaan. Akhirnya kondisinya agak stabil. Jadi kesembuhan bagi bipolar adalah masa stabil yang hanya diiringi oleh gejala ringan pada setiap harinya.
Bipolar tak pernah hilang tapi bisa distabilkan untuk menjadi ringan dan mudah bisa kembali ke dunia manusia lagi.
Buku ini sangat luar biasa bagiku sendiri. Buku sangat penting. Yang harusnya juga menjadi buku penting bagi banyak penderita bipolar lainnya.
Hanya saja, kebanyakan penderita bipolar ingin sembuh dengan instan. Cepat, gratis, tak perlu banyak usaha,.langsung sembuh. Bahkan untuk sekedar membaca buku juga tak mau. Pergi ke psikiater tak mau. Mengeluarkan uang juga tak mau. Yang sering dilakukan adalah mengeluh tanpa melakukan usaha maksimal.
Jadi, akan sangat aneh, jika ingin sembuh dari bipolar jika menghargai diri sendiri saja tak mau.
Dalam grup Bipolar Care Indonesia atau sejenisnya, banyak sekali orang ingin sembuh cepat. Padahal bipolar adalah salah satu kategori sulit dikendalikan dan membutuhkan luar biasa banyaknya usaha.
Jika takut mengeluarkan uang, takut melanggar tabu, takut meninggalkan keluarga, takut dengan dosa, takut nilai-nilai moral, dan banyak lainnya. Maka akan terus tersiksa dengan keadaan menyedihkan itu. Kecuali memiliki pendukung yang kuat dan tahan banting.
Dan bipolar itu seumur hidup.
Yang paling penting juga adalah keuangan yang stabil, kebebasan diri, tak banyak tekanan, dan pendamping yang luar biasa. Tentunya, kepercayaan diri yang besar serta selalu ingin mencari tahu juga adalah pendukung yang penting.
Banyak penderita bipolar takut dicap gila, aneh, dan abnormal. Aku sendiri kadang sangat senang dengan kegilaan. Kegilaan menghasilkan kejeniusan dan hal-hal yang tak berani dipikirkan orang lainnya. Hanya saja, memang, siksaan bipolar tak banyak yang ingin menikmatinya.
Saat kamu banyak tahu tentang dirimu sendiri. Kamu akan mengerti bagaimana menjalani hidup dengan bipolar. Kamu bisa memilih menjalani hidup dengan obat nyaris seumur hidup atau memilih tidak. Kamu lebih suka membuat terapimu sendiri atau pergi ke psikiter untuk membantu. Dan banyak pilihan lainnya, yang bisa kamu sesuaikan dengan tingkat kesadaran dan kemampuanmu.Aku Sadar Diriku Gila, adalah buku bagus mengenai penderitaan pengidap bipolar. Buku yang bagiku sendiri, harus dibaca oleh mereka yang memiliki bipolar, berposisi sebagai caregiver, atau salah satu orang terdekatnya.
Juga, buku ini bisa dibaca oleh penderita gangguan kejiwaan lainnya. Karena rasanya hampir sama saja. Dan pengalamannya sama-sama tak menyenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...