Sebuah generasi yang enggan membaca. Enggan berpikir dalam. Nyaris tidak tahu sejarah identitasnya sendiri. Sangat gelisah. Depresif. Suka menuntut. Manja. Tak banyak berpikir. Berpikiran sempit. Mudah marah dan tak menyukai seseorang. Tak lagi memiliki kegairahan untuk berpikir secara intelektual. Sangat pragmatis. Hidup untuk hari ini. Hedonis. Konsumen mutlak. Sakit jiwa. Memiliki banyak kekayaan tapi sangat tak bijaksana. Susah untuk diajak membicarakan banyak hal secara bebas dan mengakar. Mudah marah. Mudah balas dendam. Mudah membunuh. Begitu mudahnya bunuh diri. Sangat mudah disesatkan.Makanan kesehariannya adalah hoax. Malas menelusuri sumber kebenaran. Mudah diprovokasi dan diadu domba. Fanatik tingkat tinggi. Jika berpikir agak terbuka pun, sayangnya tak memiliki landasan berpikir yang kokoh. Kesusahan berargumen dan beropini. Tak memiliki kebebasan diri.
Lebih suka menjiplak dari pada berkarya sendiri. Bangga dengan kekayaan dan kekuasaannya tapi tak layak secara hati nurani. Terlalu banyak yang bodoh. Saling acuh. Ketakutan dan paranoid. Begitu susah menerima orang lain. Hanya sekedar berteman sekilas tapi tidak dalam. Dan banyak lainnya yang menjadi ciri khas generasi milenial.
Sebenarnya, generasi sebelum mereka, juga mengalami banyak hal yang sama dan memiliki sifat yang tak jauh beda. Hanya saja, generasi tua dan terdahulu masih suka menyibukkan diri untuk belajar secara dalam dunia sekitar mereka. Membaca buku tebal dan melakukan penelitian tentang manusia. Itu pun mereka gagal.
Lihatlah generasi Jokowi. Tidak mampu menyelesaikan Jakarta lalu lari ke Kalimantan. Dengan banyaknya orang kaya dan pintar di masa dia. Papua bergemuruh dan rasisme tetap menguat. Itu adalah generasi yang masih cukup mau membaca buku tebal dan mempelajari kondisi sosial manusia lainnya.
Lalu, apa yang terjadi dengan Indonesia jika negara ini diserahkan dengan generasi yang membenci bahasa Indonesia dan pelajaran PPKN? Membanggakan diri sebagai anak IPA dan membenci sejarah? Nyaris tak tahu identitasnya sendiri. Makmur secara ekonomi tapi lemah secara kejiwaan dan intelektual.
Generasi Milenial kelak akan membawa Indonesia terpecah dan mengalami periode saling membunuh. Keinginan untuk saling berpisah dan tak suka berdialog.
Karena dialog pun tak membuat orang saling bisa mengerti. Sebuah generasi yang sejak kecil enggan berdialog dan berdiskusi secara dalam. Kelak akan masuk ke pemerintahan dan menghancurkan masa depan Indonesia.
Lihatlah generasiku. Generasi gagal. Yang akhirnya memuncak ke generasi Milenial. Sebuah generasi yang kebingungan dan dipenuhi dilema-dilema.
Sebuah generasi yang mungkin, akan menyulut banyak pemberontakan dan krisis politik terparah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...