Berbicara mengenai psikologi keseharian kita, yang rentan disusupi dan dikendalikan. Maka ada yang menarik mengenai potensi apa saja yang kita miliki tapi tertahan oleh nilai, aturan, hukum, dan masyarakat. Potensi-potensi yang dianggap buruk oleh masyarakat, yang kita sembunyikan dan tak sadari, ternyata keluar dengan bebasnya saat kita sedang membaca novel, buku, menonton film atau anime, membaca dan menikmati komik, dan juga, saat bermain game.
Asalkan tokoh utama, semuanya diperbolehkan. Inilah psikologi kita sehari-hari yang kita sembunyikan, tak kita sadari, atau tertutup pandangan publik dengan baik.
Kita selama ini memaklumi apa pun yang tokoh utama lakukan. Apa lagi jika kepribadian tokoh utama sesuai dan hampir sama dengan diri kita. Kita otomatis langsung mengaitkan diri dengannya dan menyetujui apa pun yang tokoh utama lakukan.
Yang jarang kita ketahui dengan baik adalah persetujuan kita terhadap semua atau hampir semua yang dilakukan oleh tokoh utama adalah juga cerminan dari mental kita sendiri. Keinginan terpendam kita atau potensi-potensi yang selama ini tersembunyi dan belum menjadi terang yang pada akhirnya mendapat momentum pembebasan setelah membaca novel, komik, menonton film, dan bermain game.
Setiap hari emosi dan pikiran kita dibiasakan dan disesuaikan oleh apa pun yang dilakukan oleh sang tokoh utama dalam fiksi atau sejarah. Sehingga mendorong kita untuk beradaptasi menerima nilai apa pun. Tapi banyak dari kita tak mau mengakuinya.
Beberapa pecinta komik Jepang yang hari ini didominasi oleh anak-anak dan remaja. Yang biasa memaklumi semua yang dilakukan oleh tokoh utama. Sangat berpotensi menjadi pecinta loli atau pelaku pedofilia.Beberapa dari pembaca komik Jepang malah terang-terangan dan tidak risih dengan pandangan nilainya bahwa mereka tergoda dan ingin memperkosa anak-anak di bawah umur. Yang tentunya itu melanggar hukum dan normal masyarakat.
Dalam dunia yang mereka anggap bebas berkomentar dan berekspresi. Terlebih saat bertemu kaum sejenis pecinta komik Jepang. Mereka akan dengan mudahnya mengumbar hasrat mereka akan anak-anak di bawah umur. Itu bisa dicari di kolom komentar web manga atau yang berkaitan dengan itu. Sebuah komunitas yang terbentuk dan saling memaklumi bahwa gangguan orientasi kelamin dijadikan normal dalam forum manga atau pecinta komik Jepang.
Walau pun tak semuanya seperti itu. Tapi sangat banyak.
Pecinta komik Jepang biasanya juga mendambakan dan memaklumi penistaan terhadap perempuan. Keinginan mereka memiliki banyak kekasih (harem), seks bebas, sampai sadisme dan sikap otoriter. Semuanya telah ada dan jadi hal utama di komik Jepang, menjadi umum, dan akhirnya terserap menjadi nilai bersama. Dan yang paling menarik, membuat banyak potensi mental seseorang tertarik keluar.
Yang paling sering dijadikan pembiaran dalam komik Jepang adalah penyebaran ateisme, penghinaan tuhan, dan bahkan pemerkosaan tuhan dan dianggap sama kotornya dengan manusia. Hal lainnya adalah pengrusakan alam dan pembunuhan massal terhadap hewan dan makhluk liar yang dinaungi dalam genre fantasi, isekai, dan banyak lainnya. Dalam komik Jepang, yang akhirnya merembes ke komik China dan Korea. Alam hanya sebagai pemuas manusia.
Pembunuhan binatang liar, yang disebut beast, monster, dan semacamnya, adalah pengrusakan alam yang didukung terang-terangan di dalam komik populer yang jarang dikritisi dan malah dinikmati. Para tokoh utama tidak hanya seenaknya membunuhi orang, bermain seks dengan siapa saja, memenggal leher Tuhan, tapi juga seenaknya membunuhi semua binatang liar yang ada di hutan tanpa rasa bersalah untuk mendapatkan koin dan keuntungan. Di dalam komik, alam dianggap sumber yang menguntungkan untuk dieksploitasi dan dibantai.
Dan pembaca, membiarkan tokoh utama melakukan itu semua dan menikmatinya.
Asal tokoh utama semua boleh dilakukan. Terutama dalam membunuhi manusia seenaknya. Apalagi jika manusia itu adalah musuh dari tokoh utama yang kita sukai dan puja. Maka, tokoh utama boleh mencincang siapa saja. Boleh melakukan tidak terkejam dan tersadis demi balas dendam. Membantai sebuah negara. Membantai sebuah keluarga. Membunuhi rakyat tak bersalah. Membunuh siapa pun walau tak sengaja. Dan boleh bertindak diktator dan luar biasa mengerikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...