Jika seluruh orang di dunia ini setiap hari mencatat kesehariannya masing-masing. Seseorang yang mungkin membaca catatan-catatan harian itu mungkin sangatlah bosan dan bahkan menguap, menyingkirkan catatan harian itu karena sangat tak menarik.
Karena dunia keseharian pada dasarnya hanya berisi ulangan dan membosankan. Catatan harian akan menunjukkan hal itu jauh lebih jelas.
Jika kamu salah seorang yang merasa dirimu unik, berbeda, dan kehidupanmu menyenangkan. Maka catatlah keseharianmu minimal sebulan atau setahun. Lalu bacalah ulang seorang diri. Dan nilailah, apakah kehidupan setahunmu menarik atau tidak. Atau malah sangat membosankan.
Kamu selama ini bisa menganggap orang lain membosankan. Tapi saat orang lain melihat catatanmu sehari-hari. Dia pasti juga akan berpikir kalau kamu itu membosankan.
Seseorang baru sadar jika kesehariannya begitu membosankan dan hanya ulangan saat dia sejenak merenung dan memikirkan kehidupannya sehari-hari. Saat seseorang merenungkan apa yang dilakukannya selama minimal setahun. Dia tahu, sedikit pencapaian yang didapatkannya. Aktivitasnya hanya itu dan hampir selalu itu. Segala sesuatu yang awalnya dikira menyenangkan dan luar biasa. Saat dinilai ulang dan dikritisi oleh diri sendiri. Ternyata sangat biasa, umum, dan tak menarik pada dasarnya.
Seseorang masih bisa merasakan gairah dari hari kehari karena biasanya tak memikirkan secara dalam kehidupannya sehari-hari. Mengalir begitu saja. Menikmati apa yang ada di depan mata. Tak memikirkan bahwa apa yang dilakukannya sudah pernah dilakukan oleh miliaran orang di dunia ini.
Tapi saat dia mendadak berhenti sejenak, berpikir, merenung, merefleksikan kehidupannya. Dia akan tertahan sejenak di sebuah dunia yang mengambang. Sebuah dunia yang berisi pertanyaan, setelah ini apa? Apakah besok akan seperti ini lagi?
Jika dia melihat catatan hariannya, yang terisi akan selalu masuk sekolah-kuliah selama tiga sampai empat tahun. Atau masuk bekerja selama dua tahun sampai seumur hidup. Jejak hidupnya terekam dalam catatan hariannya sebagai ulangan yang seolah tanpa putus.
Hampir tiada hari tanpa sekolah dan tanpa bekerja. Lalu diisi dengan makan sampai hangout atau liburan. Hampir sedikit variasi. Monoton. Membosankan.
Jika seseorang mencatat kesehariannya selama dua puluh sampai tujuh puluh tahun. Seorang peneliti muda mungkin akan depresi dan tak sabar, atau malah membanting catatan harian yang nyaris tak berguna dan entah untuk apa juga dibaca.
Jika yang dibaca catatan harian seorang jenius atau orang besar, dari ilmuwan sampai filsuf. Mungkin seseorang itu tertarik dan menganggap catatan harian itu layak. Tapi jika itu milik orang biasa dan tak memiliki pencapaian penting sama sekali? Untuk apa membacanya? Untuk apa tahu kehidupan keseharian seorang yang tak dikenal?
Seseorang, baik peneliti atau bukan, mungkin tak sengaja mendapatkan harta karun luar biasa dari catatan harian seseorang yang tak dikenal. Tapi lebih sering, tak mendapatkan apa pun. Karena nyaris tak ada sesuatu yang penting di dalamnya kecuali kegiatan sehari-hari yang juga dilakukan oleh miliaran orang di dunia ini.Yang tersisa, jika dia psikolog, mungkin, mungkin hanyalah perkembangan psikologis seseorang itu. Itu pun, pastilah butuh perjuangan berat, melelahkan, dan membosankan jika harus membaca catatan harian dari seseorang selama lima puluh tahun dan isinya hanya itu dan itu saja.
Cobalah catat keseharianmu, baca ulang, dan renungi sejenak. Juga, bayangkan jika itu catatan harian milik orang lain. Apakah kamu akan bosan membacanya atau tidak. Itu akan menjadi penelitian yang menarik untuk dirimu sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...