Berapa harga untuk menenangkan kebosanan dalam diri kita? Jawaban singkatnya, tergantung tingkat kebosanan masing-masing seseorang. Ada seseorang yang begitu tahannya dengan keadaaan. Ada beberapa tipe yang mudah bosan dan tak nyaman di suatu tempat dan keadaaan. Bahkan ada yang bosan karena percintaan sampai bosan yang disebabkan oleh terlalu banyak tahu.
Kebosanan tak pernah dihitung dan dimasukkan dalam perdebatan psikologis serius di dunia keseharian kita. Itulah sebabnya, banyak orang lupa atau tak sadar, bahwa seringkali kita membiayai dan mengeluarkan tenaga, uang, waktu, pikiran, dan segala yang kita punya, hanya untuk mengusir kebosanan yang tengah melanda diri.
Untuk mengusir kebosanan, kita bisa pergi untuk makan-makan, ke acara musik, bercinta, traveling, berjudi, belanja, sampai pergi ke karaoke atau bahkan teriak-teriak tak jelas.
Menonton pertandingan sepakbola, bermain game, mengagumi diri sendiri di depan cermin, mengkhayal, atau menghabiskan uang untuk ini dan itu.
Beberapa mungkin sudah cukup dengan pergi ke cafe, memesan kopi, mendengarkan musik, dan mengobrol. Yang lain lagi, sudah merasa senang dengan menonton film di bioskop atau malam Minggu di restoran ternama. Atau kalap di mal. Dan lebih kalap lagi saat di aplikasi jual beli, yang sangat tak terasa sudah menguras ATM (rekening) ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Saat perempuan mengalami kebosanan, berbahaya sekali memberikan mereka terlalu banyak uang. Kecuali memang uang itu melimpah. Jadi biaya untuk mengurusi kebosanan seorang anak, pacar, salah satu anggota keluarga, atau kenalan, tak menjadi terlalu soal.
Setiap hari kita membiayai kebosanan diri kita. Dari kebosanan kecil sampai kebosanan besar. Hanya saja, kebosanan kecil masih bisa ditanggung oleh keuangan dan pikiran kita setiap harinya. Jadi kebosanan semacam itu, yang bersifat harian, atau mingguan, masih bisa diredam dengan mudah. Terlebih kebosanan besar yang datang sebulan sekali atau satu tahun sekali. Itu tak terlampau jadi masalah.
Saat seseorang tengah bosan dengan pekerjaannya. Jika dirinya memiliki uang. Tinggal memesan tiket dan pergi keluar negeri. Atau salah satu pulau di dalam negeri yang tampak menyenangkan. Bisa juga, ketika kebosanan tiba-tiba menumpuk di akhir bulan, seseorang bisa mengambil cuti atau memanfaatkan hari libur untuk bersenang-senang atau melakukan apa pun untuk tidak terjebak dalam rutinitas yang sama.
Hal semacam itu berguna bagi mereka yang mengalami kebosanan mingguan, bulanan, atau tahunan. Kebosanan besar yang jarang terjadi. Yang bisa diredamkan cukup mudah asal memiliki cara dan biaya untuk meredakannya. Karena waktunya yang jarang, kebosanan besar yang jangka waktu kemunculannya lama, tak akan banyak menggangu aktivitas dan kehidupan seseorang.
Sementara kebosanan kecil memang sangat sering terjadi. Karena kebosanan yang dialami kecil dan tak seberapa. Hal-hal kecil lainnya sudah cukup untuk meredam kebosanan itu. Membaca buku, bermain musik, menikmati game, atau sekedar curhat. Kebosanan kecil itu akan redam dan hilang dengan sendirinya.
Tapi, ada tipe orang yang mengalami kebosanan ekstrem. Seseorang yang setiap hari merasa bosan dengan keseharian dan kehidupannya.
Ada yang bosan karena bersifat filosofis dan intelektual. Ada yang bosan karena tekanan hidup dan keluarga. Ada yang bosan karena masalah eksistensial yang tingkatannya berbeda-beda tapi sama-sama masuk dalam kategori kebosanan ekstrem. Ada yang bosan karena terlalu pintar dan jenius. Ada yang juga bosan karena sudah tak lagi menemukan makna dari hidup dalam setiap harinya.
Berapa biaya untuk mengatasi kebosanan ekstrem?
Bayangkan, jika seseorang mengalami kebosanan pada sebuah kota. Maka ia harus keluar dari kota tersebut. Bayangkan lagi, jika seseorang itu telah bosan dengan negara yang ia tinggali. Maka ia harus keluar dari negara itu. Apalagi jika ia merasa bosan dengan kehidupan kesenian, ilmu pengetahuan, dan intelektual hampir di seluruh kota yang ada di sebuah negara tersebut. Maka ia harus pergi, ke benua lainnya, untuk menemukan tempat yang tidak membosankan bagi isi kepalanya. Hal yang lebih sulit lagi, berapa biaya dari menangani kebosanan hidup dan kebosanan menikmati hari?
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...