Terkadang, kita harus berhenti sejenak dari hubungan yang mengikat dan dari ketergantungan terhadap seseorang yang sangat dekat dengan kita. Terlebih, saat percecokkan terjadi. Atau suatu keadaan di mana kedua belah pihak berbeda pikiran sehingga menciptakan situasi yang tak nyaman. Atau, banyak situasi lainnya, yang menjadi kedekatan begitu penuh perasaan cemas, dilematik, ketegangan, dan ketakutan.
Adakalanya, melepas percakapan dan persinggungan yang begitu intents dan tanpa jeda setiap harinya, adalah hal penting dan harus. Agar diri mendapatkan sejenak keheningan dari hubungan yang begitu lama dan penuh dengan percakapan. Agar sejenak bisa menikmati diri sendiri. Menimbang. Menghela napas. Memikirkan ulang semuanya.
Terlebih, bagi seseorang yang mudah tersulut salah satu emosinya dan itu terjadi setiap harinya. Percecokan yang begitu lama. Kecemburuan yang tiada henti. Sampai kecurigaan dan pertengkaran, yang walaupun akhirnya mereda, tapi terbayang dan tak mengenakkan.
Membangun sebuah jeda untuk sebuah hubungan, adalah pilihan lebih baik. Begitu juga, membangun sebuah jarak. Jarak emosial maupun geografis jika situasinya sudah kian gawat atau tak menyenangkan..
Memilih untuk tak lagi bersinggungan dengan keluarga untuk beberapa waktu. Menjaga jarak dari seseorang yang dekat. Berpindah rumah, pekerjaan, atau tempat tinggal agar tidak lagi terus bertemu dengan seseorang yang dekat secara emosional. Atau memutuskan hubungan komunikasi dalam jangka waktu beberapa hari, bulan, atau tahun. Tapi sama-sama tahu bahwa hal semacam itu harus dilakukan dan bukan berarti memutus sebuah hubungan.
Kesepakatan yang dibuat secara sadar dan penuh dengan pertimbangan yang baik akan menjadikan diri lebih tenang dan merasa aman. Titik keamanan bahwa kita tidak kehilangan seseorang itu walau pada akhirnya saling menjauh dan menjaga jarak untuk beberapa waktu. Masing-masing hanya ingin menghela napas sejenak dari ketegangan dan situasi yang terus tak mengenakkan setiap harinya. Yang bisa membuat frustasi, rasa sakit, dan dilema yang berat. Dan jika tiba saatnya pertemuan itu tiba dan merasa rehat sudah berakhir. Pertemuan kembali dan hubungan yang intens sekali lagi bisa diteruskan dan diperbarui.
Bagi seseorang yang tak rela kehilangan orang yang disayangi, dicintai, yang cocok, yang dekat, dan mungkin satu-satunya dari sekian banyak orang. Saling melepaskan ikatan sementara adalah pilihan yang harus diambil. Setelah itu, hanya tinggal menunggu waktu yang tepat untuk saling kembali. Saat hati, pikiran, dan seluruh diri sudah kembali siap.
Agar kita juga tidak kehilangan. Agar segalanya kembali seperti sediakala atau malah jauh lebih baik dari hubungan yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...