Pada akhirnya, orang-orang dari jenis apa pun akan nyaris selalu berakhir di dalam kamarnya. Mengistirahatkan diri sejenak dari kelelahan jalan kota yang terasa meremukkan punggung. Atau panas matahari yang harus diganti dengan kemacetan dan mobil yang tertahan di tempat yang nyaris sama.
Setelah seharian berasa di dunia luar. Seseorang akan kembali ke kamarnya, layaknya burung yang terbang untuk pulang menuju sarangnya.
Setiap hari, kamar layaknya obat penyembuh dari kota yang menggila dan berdenyut terlalu cepat. Segala kotoran dan penyakit berputar di dalam kota yang tak pernah diam dan tertidur. Orang-orang gila. Manusia patah hati. Mereka yang kecewa dengan jalan hidupnya. Dan banyaknya manusia yang menatap pada langit yang mulai dipersempit gedung-gedung, bertanya-tanya untuk apa dia masih berada di kota ini.
Kota seringkali berubah menjadi penyakit. Tempat di mana seseorang yang tak bisa masuk ke dalamnya. Menjadi pesakitan yang terlalu jelas atau yang terlalu lembut untuk dideteksi.
Untuk mengurai segala beban kota di siang dan malam hari. Petak kamar yang kecil, adalah persinggahan dari yang terluka di dunia luar. Mengistirahatkan diri dari tekanan dan keinginan-keinginan yang tak kunjung henti. Merawat apa yang sakit, dan derita yang tak bisa dilihat oleh mata biasa.
Kamar kecil kita adalah kuil penyembuh keseharian kita yang serba gontai dan tak tak tahu arah. Di dalamnya, kita tak lagi perlu banyak berpura-pura dengan manusia lainnya. Kita bisa bertelanjang sepuasnya, tanpa harus malu dan diamuk yang marah. Kita bisa bernyanyi, tertawa, menangis, melakukan hal cabul, konyol, terlarang, terliar, atau terbodoh sekali pun.
Di sebuah kota yang menjadi dingin layaknya monster malam yang menggeram ke arah bulan. Keberadaan sebuah kamar begitulah penting. Tanpanya, seseorang mungkin akan terlalu banyak kehilangan dan tanpa pijakan diri.
Ya, kamar kecil yang manusia miliki tak seluas dengan dunia jalanan yang dirinya masuki. Tapi petak kecil itulah, yang menyelamatkan manusia dari keterpurukannya yang paling dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSIKOLOGI & PSIKOTERAPI 2
Non-Fictionpsikologi & psikoterapi buku kedua. karena buku pertama sudah penuh. maka perlu membuat buku selanjutnya. menceritakan psikologi dan psikoterapi dan apa yang harus dilakukan dalam keseharian yang penuh beban, dan apa yang memberati perasaan dan pik...