Disaat Krist hendak turun ke bawah seulas senyum merona melihat walpapernya telah berubah menjadi photo Krist dan Toptap dulu.
"Phi Toooppp.." sungut Krist lalu disodorkannya walpaper itu ke arah Toptap yang sedang berganti pakaian.
"Apa."jawabnya datar.
Dilihatnya sekilas apa yang didepannya kini sembari tersenyum lalu wajah Toptap terdiam disaat handphone Krist berbunyi dan tertulis nama...
"Singto"ucapnya lirih.
Kringgg
Kringgg
Kringgg
Sontak Krist melonjak terkejut melihat Singto yang menelponnya...
"Sebentar ya phi..."Krist berlalu secepat kilat beranjak menuju ke bawah tanpa disadarinya bahwa Toptap bertanya.
"Siapa dia Krist?"gumam Toptap sembari mengancingkan kemejanya namun Krist berlalu begitu saja untuk terburu-buru turun ke bawah.
Toptap menjadi bertanya-tanya...
"Apakah itu orang yang meneleponnya semalam?"
"Siapakah yang menelepon Krist sampai dia terkejut seperti itu?"gumam Toptap mengingat ditengah Toptap masih bermesraan, bercengkrama dengan Krist semalam dilihatnya handphone Krist yang berbunyi namun tidak digubris oleh Krist.
Karena keduanya terbuai dalam cinta keduanya, yang telah terpendam selama 7tahun ini terluap, tersampaikan dalam waktu semalam.
"Maaf phi Singto. Semalam aku sudah tertidur." jantung Krist berdetak kencang karena dia telah berbohong pada Singto.
"Tidak apa. Aku hanya ingin mengabari aku nanti malam paling sudah pulang kerumah."semburat rasa kecewa yang membuat Krist terdiam sesaat dalam lamunannya, Singto telah selesai dengan urusan pekerjaan yang ada di London.
"Krist.. Krist" diseberang sana Singto memanggil Krist, merasa heran karena dirasakannya tidak ada lagi suara, hanya keheningan.
"Ya."
"Ya phi."setelah Krist tersadar dalam lamunannya sesegera mungkin membalas sapaan Singto.
"Salam untuk Mae & pho."
"Dan bersiap-siaplah nanti malam. Karena aku akan meminta rewardku."seringai Singto diseberang sana namun buru-buru menutup teleponnya karena ada seseorang yang tengah memanggilnya, telihat jelas bagi Krist samar namun dapat mengenali bahwa itu suara phi New.
Perasaan yang berkecamuk dalam hati Krist sesaat sambungan telepon itu terputus adalah Krist harus jujur pada Phi Toptap. Krist harus mengatakan segalanya pada Toptap. Toptap harus tahu karena Krist sangat mencintainya. Toptap adalah cinta pertama Krist. Toptap adalah orang yang utama dan paling terutama dalam perasaannya dan dalam hidup Krist baik dulu sampai saat ini.
"Aku harus jujur padanya. Karena aku mencintainya. Tidak pernah ada kebohongan diantara kita."gumam Krist dalam hati.
Krist mengenggam erat handphonenya. Meyakinkan dirinya sendiri yang paling utama adalah Toptap saat ini.
Selangkah demi selangkah menuju kamarnya. Perasaan Krist memikirkan Toptap. Perhatian Toptap. Kelembutan Toptap. Rasa kebahagian yang di berikan Toptap seutuhnya. Meyakinkan Krist untuk mengatakan sejujurnya. Karena perasaannya pada Toptap adalah murni tanpa syarat apapun.