Agar Singto tidak lebih curiga lagi dicumbunya Singto, menarik tengkuk nya hingga bibirnya dapat merasakan manis bibir itu.
Tangan Krist kembali mengalung pada Singto, jari-jemarinya bermain dengan lembut dirambut Singto. Sesekali tangan kirinya bermain-main di telinga Singto yang menambah gairah Singto lebih memanas.
Singto menikmati permainan istrinya kini yang sangat menggoda baginya.
Singto yang sudah mulai tergoda, lidah Singto mulai menjilati bibir merah muda yang sangat menggodanya kini, membuatnya basah lalu menggigitnya pelan. Krist membuka mulutnya. Mengundang Singto lebih panas permainan Singto bermain di dalam rongga mulutnya.Lidah keduanya saling bertautan lalu melihat satu sama lain.
"Krist.. Kau sangat menggoda hari ini."Smirk Singto.
Krist lalu menghentikan kegiatanya.
"Apakah aku tidak boleh menggoda suamiku sendiri?"balas Krist.
"Phi tidak mau? Ya sudah!!"Krist pura-pura kesal, menghentikan aksinya lalu berbalik memunggungi Singto, kembali tidur.
"Bagus."gumam Krist dalam hati.
Singto yang terkejut Krist yang tiba-tiba menghentikan aksi panasnya. Masih merasakan gairah panasnya. Adik kecilnya yang juga sudah ikut memanas.
Mencoba untuk merayu istrinya lagi. Namun Krist yang masih pura-pura kesal tidak menggubris undangannya. Dan tidak berhasil merayunya.
"Dasar tukang ngambek." sungut Singto lirih namun masih didengar Krist.
Yang akhirnya berbalik memunggungi Krist.
"Ohhh... Aku tukang ngambek phi.. Yang sudah tidur sana. Bermainlah dengan Adik kecilmu sendiri."sungut Krist lebih kesal lagi.
Singto yang tidak tahan merasakan Adik kecilnya yang masih menegang hanya bisa mengacak-acak rambutnya kesal.