Toptap mengusap airmata Krist. Namun setelah itu Krist melepaskan pegangan Toptap
"Kitten..aku minta maaf..tapi kita harus mengakhiri hubungan ini..kenangan kita memang terlalu indah..tapi aku sekarang sudah memiliki suami. Apalagi sekarang aku memiliki junior. Dia bilang dia mencintaiku dan junior. Dia bilang dia sudah berubah. Aku sudah memiliki keluarga saat ini. Ini tidak adil untukmu. Aku tahu kau sangat mencintaiku. Aku juga mencintaimu dari dulu dan sekarang, dan lebih lagi aku mencintai juniorku. Tapi bisakah hanya aku dan kamu yang tahu. Berjanjilah padaku. Hanya aku dan kamu akan hati kita. Seberapa beratnya jalan yang kita lalui. Berjanjilah. Atau aku akan benar-benar pergi dari hidupmu."pinta Krist
"Kitty...~"Toptap memohon
"Berjanjilah Kitten...~Aku mencintaimu...kumohon mengertilah aku..."pinta Krist
"Baiklah."jawab Toptap lesu
"Berjanjilah."pinta Krist terlihat sangat serius dimata Toptap.
"Aku berjanji. Hanya kita yang tahu."Toptap mengangkat tangannya berjanji di depan Krist
"Tapi..."lanjutnya...
"Kau tahu aku hanya akan selalu menunggumu hingga saatnya tiba. Bila aku harus diam menunggu aku akan lakukan untukmu. Bila saat itu tiba kau jangan pergi kemana-mana lagi tapi datanglah ke Coffee Shop. Aku akan selalu menunggumu dan junior. Mengerti?"Krist mengangguk mengiyakan, airmatanya tidak mau berhenti. Keduanya saling bertatapan manahan tangis, hanya duduk berdua di waktu yang sangat lama hingga Toptap berpamitan dan meninggalkan bekalnya.
Lalu Krist kembali ke dalam kamarnya. Didapatinya suaminya telah terbangun duduk disofa.
"Phi Singto..."Krist membawa bekal
"Tadi Kitten...membawakan bekal untukku.."suara Krist terdengar parau seperti orang habis menangis.
"Phi..."panggil Krist sembari memakan bekal itu.
"Ya."jawab Singto tersenyum
"Ayo kita pulang...aku tidak suka bau rumah sakit..."pinta Krist
"Tunggu izin dari Dokter ya..."jawab Singto
"Kalau begitu, pemeriksaan nanti aku akan minta untuk cepat pulang."Krist tersenyum melihat Singto yang sedang asyik membaca surat kabar hari ini.