Perasaan yang ada pada Krist saat ini mengatakan bahwa ia harus jujur memberitahukan semuanya pada Toptap.
"Aku harus mengatakan semuanya, aku tidak ingin ada kebohongan diantara kita Kitten. Karena aku mencintaimu. Apabila Kitten marah..apa hatiku sanggup?"Krist yang agak sedikit ragu.
Diambang pintu dengan perasaan ketakutan Krist yang menggelayut semakin besar bila Toptap jadi marah nantinya karena Krist telah berbohong. Walau dalam hati Krist, Toptap yang dia kenal selama ini tidak pernah melakukan itu.
Di saat Krist mulai melangkah masuk ke dalam kamarnya. Didapatinya Toptap duduk ditepi ranjang sedang mengeringkan rambutnya.
Mengusap-usap rambutnya dengan handuk kecil. Krist yang menghampiri Toptap mengambil handuk itu berganti Krist yang melakukannya sembari menatap Toptap.
Toptap tersenyum dengan perhatian Krist, orang yang dicintainya ini. Seolah membayangkan sudah seperti selayaknya seorang istri. Selayaknya kebiasaan yang dilakukan Pengantin Baru.
Pikiran Toptap melayang bahagia bila dirinya bersama dengan Krist menjadi Pengantin Baru. Namun lamunan itu terhenti karena Toptap merasakan suatu hal yang terjadi pada Krist. Tersirat di raut wajah Krist bahwa Krist yang sedari tadi terdiam setelah menerima telepon dari orang yang bernama Singto. Tersirat ada hal yang ingin dikatakan kepada dirinya.
"Ada apa Krist..?"
"Ehmmm..."Krist ragu.
Krist mengerucutkan bibirnya yang malah membuat Toptap semakin ingin menggodanya.
"Bila tidak cepat kau katakan, aku akan melakukan ronde yang selanjutnya...."seringai Toptap.
Lalu tertawa menatap wajah Krist yang terkejut dan tersipu malu.
"Oi...Mai!!!"dibalas Krist kesal mengacak-acak rambut Toptap dengan kasar.