Tak berselang lama terdengar derap langkah.
Krist dan Toptap menatap ke arah pintu masuk.
Derap langkah itu berhenti tepat didepan pintu Ruang Inap Krist. Toptap dan Krist saling bertatapan dan melihat ke arah pintu masuk.
Krist mengisyaratkan Toptap untuk bersembunyi di kamar mandi. Singto masuk kedalam kamar mendapati istrinya terjaga dalam tidurnya.
"Krist...kau baik-baik saja sekarang? Masih sakitkah?"dihampirinya Krist.
"Hu'um. Sudah tidak sakit phi Singto. Bagaimana kata dokter phi?"Krist tersenyum kecil terlihat cemas.
"Kamu mengalami kontraksi kecil dan hanya butuh istirahat saja. Ohy jangan banyak pikiran. Memang ada apa? Apa yang mengganggu pikiranmu?"Singto yang sekarang duduk disamping Krist menatapnya.
"Tidak ada apa-apa phi...mungkin aku kelelahan saja."jawab Krist sekenanya.
"Phi...tolong ambilkan baju ganti untukku dan...aku ingin ice cream chocolate..."Krist mengerjap-kerjapkan matanya yang terlihat imut dimata Singto.
"Tapi kau belum makan...."jawab Singto cemas.
"Ice Cream Chocolate~....."lagi-lagi Krist memanyunkan bibir dan mengerjap-kerjapkan matanya yang terlihat imuuut bagi Singto hingga mengalah.
"Ya baiklah...aku belikan."Singto berdiri dan akan masuk ke dalam kamar mandi.
Krist terkejut.
"Phi....se...ka...rang....."Singto yang akan masuk kamar mandi menoleh karena panggilan dan rayuan Krist menunjuk arah pintu.
"Kau yakin tidak apa-apa ku tinggal sendiri?Ok!!Baiklah aku belikan ice cream dan sekalian ambilkan baju ganti untukmu sebentar ya..."akhirnya Singto menuruti keinginan istrinya itu.
Dan pergi meninggalkan Krist yang hanya diiyakan Krist dengan anggukan kepala. Toptap yang bersembunyi di dalam kamar mandi yang mendengar derap langkah Singto yang akan masuk ke dalam kamar mandi merasakan jantungnya berdetak kencang.
Toptap tidak merasa takut dengan Singto. Toptap hanya menjaga permintaan Krist. Karena Toptap memahami situasi Krist hadapi.
"Kitten...keluarlah."Krist memanggil Toptap setelah kepergian Singto.
Toptap menghampiri dan duduk disamping Krist, menggenggam erat tangan Krist.
"Kitten...pulanglah sekarang...aku baik-baik saja...tunggulah aku di rumah."digenggamnya erat pegangan Toptap.
"Tapi sayang~...aku masih ingin berada disisimu..."tolak Toptap.
"Kitten hanya boleh kesini dengan yang lain. Kita chat saja. Aku akan selalu kabari keadaanku. Sebentar lagi phi Singto akan datang, dan juga Mae dan Pho Singto juga pasti akan datang kesini menjengukku. Jadi tunggulah aku di rumah. Mengertilah...."ditatapnya lekat Toptap diiyakan dengan anggukan kepala mengerti akan apa yang dimaksud Krist.
Toptap mengelus pipi Krist lalu bibirnya. Toptap ingin menyesap bibir itu. Mendekatkan wajahnya.
Dilihatnya Krist memejamkan matanya diciumnya pelan bibir Krist. Lidah Toptap mulai menyesap lidah Krist.
Menggigit bibir bawah Krist. Krist terbujuk rayu sesapan yang dirindukannya ini membalas ciuman itu dan melumat bibir Toptap.
Bibir dua insan ini mulai bertautan. Sangat dalam. Hingga Krist tersadar melepaskan ciuman itu.
Setelah Krist melepaskan ciuman itu. Toptap yang bahagia dikecupnya kening Krist. Dan mengelus-elus perut Krist.
"Juniorku...papa mencintaimu dan mommy mu."
Toptap tersenyum. Dikecupnya bibir manis Krist. Lalu pergi meninggalkan Krist sendiri walau dengan berat hati.