Part90[FLashback]

617 27 0

oleh YuiGie

oleh YuiGie

"Krist..."panggil Mae yang sedari tadi berada dalam lamunannya.

"Mae tenang saja. Krist telah memutuskan untuk menikah dengan phi Singto. Krist bahagia. Mohon doa restunya saja Mae."dipeluknya Maenya erat.

Dalam hati Krist...

"Maaf phi Top. Jalan ini yang terbaik untuk keluargaku saat ini. Maafkan aku...Aku mencintaimu phi Top..."mata Krist berurai.

Lalu dihapusnya cepat-cepat agar tidak terlihat Maenya, yang akan membuatnya lebih khawatir.

.
.
.
.

Dikeesokan harinya Krist dan Singto langsung kembali ke Bangkok namun menuju ke rumah Orangtua Singto. Disiang harinya dirumah yang telah disambut, Mae Singto yang terlihat sangat bahagia.

Singto masih dengan yang sikap yang sama. Singto hanya bersikap baik kepada Ibunya. Sedangkan terhadap ayahnya acuh tak acuh. Krist yang melihat itu hanya menyenggol pinggang Singto agar bersikap baik.

"Phi...kumohon...untuk saat ini bersikap baiklah kepada Pho agar kita secepatnya mendapat restu. Atau kau ingin semua ini gagal. Atau sebenarnya kau mau menikah dengan tunanganmu itu?"bisik Krist yang duduk ditepian ranjang kamar Singto yang asyik tiduran sembari main.

"Tidak.Ya. Aku akan bersikap baik nanti."sungut Singto.

"Daripada rencanakan hancur. Untuk kali ini aku akan baik pada ayah."gumam Songo dalam hati.

Dimalam mereka berkumpul bersama lagi Krist dan Singto mengutarakan maksud mereka untuk merestui hubungan mereka.

"Pho..Mae..kemaren aku dan Krist sudah mendapat restu dari Mae dan Pho Krist. Aku mohon..berikan restu pada pernikahan kami."Singto yang mencoba memasang tampang memelas.

"Ehem..."Pho.

"Kalau Pho masih tidak setuju. Aku akan tetap menikahi Krist."imbuh Singto dengan senyum manisnya.

"Phi....kalau phi bersikap seperti ini lagi. Aku gak mau. Silahkan saja phi nikahi orang lain. Urusan itu akan aku cari cara lain saja"bisik Krist menatap lekat Singto.

"Iya. Iya."Singto lalu terdiam.

Mae tersenyum kecil tidak menyangka melihat anaknya tunduk terdiam sama menantunya ini.

"Lihat ayah. Bagaimana serigala kecil kita yang nakal tunduk pada menantu kita."bisik Ibu Singto pada suaminya.