Part124

742 20 0
                                    


Bulan ke 6

Semenjak pemeriksaan kandungan Krist. Nat memang benar benar banyak berubah.

Setelah pulang kerja. Nat dengan bahagia membawa bekal makanan untuk di bawa pulang.

Atau meluapkan kebahagiaannya biasa bertemu pemilik gedung. Menyapa. Dan mengatakan pada pemilik gedung bahagia dengan kehadiran Krist dan Junior.

Disaat sebelum memasuki pintu rumahnya. Hatinya terasa bahagia ketika membayangkan di sambut oleh Krist setelah pulang kerja.

Hari demi hari Nat melengkapi rumahnya. Isi kulkas walau tidak sepenuhnya terisi dengan bahan-bahan masakan. Namun tersedia cukup untuk mereka bertiga.

Nat yang jarang membersihkan rumah. Kini di kala liburnya lebih banyak di habis kan di dalam rumah. Membantu Krist membersihkan rumah atau sekedar mencuci dan menjemur pakaian.

.
.
.
.

Toptap tidak pernah lelah tiap harinya berkeliling pasar, jalanan atau lingkup jalan jalan perumahan. Berharap takdir mempertemukan mereka berdua.

.
.
.
.

Singto semakin frustasi di rumah nya. Terkadang marah marah tidak jelas bila sampai dirumah kepada pegawainya. Sepulang mencari Krist.

Lebih banyak diam. Melamun. Atau berdiam diri di kamar. Memandang photo Krist sepanjang hari.

Bertanya pada anak buahnya apakah mereka sudah menemukan keberadaan Krist. Krist dengan sengaja tidak membawa kartu belanja nya. Hanya pergi bersama pakaiannya saja. Agar tidak mudah di ketahui oleh Singto.

.
.
.
.

Setelah 9bulan masa kehamilan Krist.

Toptap dan Singto masih belum menemukan Krist. Beberapa kali Toptap dan Singto hampir bertemu.

Toptap seolah melihat Krist yang kebetulan keluar dari pusat perbelanjaan dengan seorang pria. Disaat ingin mengejar. Memastikan bahwa itu Krist. Toptap kehilangan jejak Krist lagi.

.
.
.
.

Disaat Singto memeriksa di rumah sakit. Singto seolah melihat Krist sudah membuka pintu taksi di luar pintu keluar rumah sakit itu bersama seorang pria. Dan beberapa kali Singto mengintai Coffee Shop dari kejauhan bila Krist kembali ke Coffee shop. Yang tentu saja diketahui oleh sahabat-sahabat Krist bahwa Singto mengawasi tempat mereka.

.
.
.
.

Toptap melihat Krist sedang makan di warung makan pinggiran jalan bersama seorang pria. Disaat menghampiri tempat itu. Di saat Toptap berada di tempat itu. Krist sudah pergi.


.
.
.
.

Singto melihat Krist di pinggir jalan menunggu bus umum. Singto mencoba melihat apakah benar yang dilihatnya itu adalah Krist namun bus itu sudah meninggalkannya. Hingga Toptap dan Singto lebih yakin Krist masih berada di Bangkok.

Drrrt

drrrt

drrt

"Halo Nat...istrimu dibawa ke rumah sakit. Sepertinya akan melahirkan."pemilik gedung menghubungi Nat.

Nat yang sedang bekerja. Tanpa pikir panjang. Hanya merasakan kecemasan akan kondisi Krist dan bayinya. Tidak peduli dengan apa yang terjadi selanjutnya.

Harapan Nat hanyalah berada di sisi Krist saat ini. Berpamitan pada atasannya meminta izin ke rumah sakit.

"Ya. Siapa yang sakit Nat?"tanya atasannya.

"Terima kasih pak. Istriku melahirkan.. Swaddekhap..."

Nat meninggalkan atasannya yang terkejut dengan perkataan Nat bahwa istrinya melahirkan.

Atasannya bingung kapan Nat menikah. Atasannya yang masih terkejut menggeleng-gelangkan kepalanya. Tidak mempercayai yang di dengar nya.

Sesampai dirumah sakit yang dituju.

"Pak...dimana Krist?"tanya Nat kepada pemilik gedung yang menjaga Krist selama dibawa ke rumah sakit.

"Masih didalam. Ini handphone Krist yang terjatuh tadi."pemilik gedung memberikan handphone Krist kepada Nat.

"Terima kasih Khun. Telah menjaga Krist."Nat.

"Sudah seharusnya aku menjaga istrimu. Aku pulang dulu ya."pemilik gedung.

"Ya Pak. Terima kasih banyak."Nat terlihat cemas menunggu di ruang tunggu depan ruang operasi Krist dirawat.

Drrrt

drrrt

drrrt

Toptap calling...

Drrrt

drrrt

drrrt

Drrrt

drrrt

drrrt

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang