#Warning 17+... Part14

3K 141 0
                                    

Toptap sehabis keluar dari kamar mandi didapatinya Krist yang duduk bersandar di kepala ranjang memainkan handphonenya. Krist menoleh melihat arah Toptap mendapati pemandangan yang begitu indah mata sipit, hidung mancung, bibir kecoklatan, dan semakin kebawah didaerah intim Toptap yang hanya terlilit kain putih membuat seluruh tubuhnya memanas, pipi putihnya merona seperti kepiting rebus dan dirasakanya adik kecilnya mengeras, rangsangan itu membuat Krist membayangkan desahan-desahannya.

"Kitty.."sontak panggilan sayang itu menambah pipinya memerah membuyarkan lamunannya.

Buru-buru Krist menarik selimutnya dan membalikkan tubuhnya. Toptap yang menyadari sikap Krist langsung memeluk Krist dari belakang. Krist merasakan sentuhan hangat seseorang yang melingkarkan tangannya menjalar pada perutnya,mengusap-usap perutnya dengan lembut.

Jantung Krist semakin berdetak kencang. Sentuhan lembut itu membuatnya terus berdebar. Dirasakannya ciuman lembut ditengkuknya. Telinga Krist semakin memerah. Terbuai rasa yang selama ini di dambakannya. Terdengar rintih desahan Krist. Ini yang selama ini dulu ia harapkan, yang selama ini dia nantikan.

Krist yang terbuai jilatan-jilatan di tengkuknya. Digenggamnya tangan Toptap yang melingkar diperutnya erat.

Toptap tersenyum bahagia. Dan semakin menyesap tengkuk itu dengan lembut. Terdengar desahan-desahan Krist semakin meronta. Krist membalikkan badannya. Dilihatnya Toptap belum mengenakan sehelai bajupun, dilihatnya Toptap yang telanjang dada semakin membuat desiran di seluruh sentuhan Toptap dalam dekapannya.

"Aku mencintaimu Krist." Toptap mendekatkan wajahnya untuk menempelkan bibir merah muda itu.

Hasrat yang kini tidak dapat di kontrol oleh Krist. Kedua tangan Krist dengan lembut menyentuh rahang Toptap...

"aku juga mencintaimu, phi..."

Krist hanya menutup matanya perlahan...

Toptap menjilat, mencium, lalu menggigitnya pelan. Hati Krist berdesir dan terbuai ciuman itu. Krist membuka mulutnya mengundang lidah panas Toptap masuk ke rongga mulutnya.

Lidah basah keduanya saling bertautan dan melilit satu sama lain yang membuat desahan-desahan tipis lolos dari mulut Krist. Tangan Toptap menuntun mendudukan tubuh Krist diranjangnya. Krist sudah larut dalam angannya. Krist terbuai dengan sentuhan lembut Toptap di pipinya.

Toptap membuka satu per satu kancing piyama yang dikenankan, melepaskan pakaiannya, dilihatnya Krist yang benar-benar sudah telanjang dada. Lagi-lagi Toptap mencium lalu menyesap lidah Krist semakin dalam.

"hhmmmp...hmmp..."

Dilepaskannya ciuman itu.

Lalu menempelkan telinganya ke dada Krist, tersenyum mendengarkan detak jantung Krist yang berdetak kencang lalu menyentuhnya dengan lembut.

"Ini MiLikku."sembari dielusnya putting Krist.

"Aaaaahhhh..." desahan Krist semakin membuat Toptap menggila lalu dijilatnya, diciumnya, disesapnya, semakin dalam, semakin dalam.

Desahan-desahan Kristpun semakin menggila. Krist langsung menyesap lidah Toptap sesaat. Toptap membaringkan tubuh Krist tanpa melepaskan sesapan diputting Krist.

"Aahhh.. Ahhhhhsssh." desahan nikmat Krist membuat Toptap untuk terus menyesapnya.

Toptap yang berada  diatas Krist. Krist menemukan adik kecil Toptap lalu dipegang dan diremas-remas naik turun. Toptap mengerang. Dengan lincah melucuti celana Krist lalu mengulum adik kecil Krist, menghisap naik turun.

"Aaahahh...aahhhh...aahhhhhh..."

"Phi Top,, aku mencintaimu."

"Aahhhhh...phi Top..Aku mencintaimu."desahan Krist semakin menggila merasakan sesapan Toptap naik turun dengan cepat.

Adik kecil Krist berdenyut-denyut...

"Aku juga mencintaimu Krist. Katakan terus kamu mencintaiku disetiap desahanmu..Krist..aku menyukainya..menyukai setiap desahanmu ini.."bisik Toptap di telinga Krist.

Lalu dimasukkannya adik kecil Toptap ke lubang Krist berdenyut merasakan kehangatan dan dorongan yang semakin kuat.

"Aaaaahhh...phi Top...ahhhh aku mencintaimu phi..."

"Aaaah aku mencintaimu phi..."semakin kedalam, mempercepat irama karena dirasakan adik kecil Toptap ingin keluar.

Dikulumnya Adik kecil Krist semakin dalam, tangan Krist memegang tengkuk Toptap untuk memperdalam dan mempercepat irama, menyamakan irama adik kecil Toptap hingga keduanya keluar bersamaan. Toptap yang tumbang tanpa melepas adik kecilnya terus menyesap cairan Krist lalu menjilatinya tanpa tersisa. Krist yang masih mendesah pelan.

"mau merasakan cairanmu."lalu diciumnya Krist.

Keduanya saling bertautan semakin intim...

Toptap mendekap erat Krist. Kristpun juga mempererat pelukannya lalu mereka berdua tertidur pulas karena kelelahan tanpa melepas adik kecil Toptap yang tidak mau keluar karena merasakan kehangatan di dalam lubang Krist.

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang