Krist yang tidak bisa menolak dan berkata-kata. Kembali melanjutkan kegiatannya memasak.
Singto mengambil minuman lalu pergi menonton televisi. Seolah tidak kembali tidur untuk menemani Krist saat memasak. Krist datang membawakan potongan tiramisu. Lalu kembali memasak.
.
.
.
."Aku mandi dulu."Singto kembali ke kamarnya.
Sesampainya Singto dikamar. Singto kembali menelepon New.
"Hey...Ada apa lagi?" New yang masih mengantuk geram karena Singto menelepon lagi.
"Aku ingin kau menyelidiki semua teman-teman Krist. Aku ingin tidak ada 1pun yang terlewat. Aku ingin data itu sudah ada di meja kerjaku besok pagi."nada Singto berubah serius menahan geram di seluruh tubuhnya.
.
.
.
.Sesampainya di Coffee shop. Teman-teman Krist merasa heran karena Krist datang dengan orang lain.
Knott menyadari kehadiran Singto. Karena teman-teman belum mengenal suami Krist. Krist yang tidak bermaksud memperkenalkan mereka pada Singto. Tapi karena tadi pagi Singto memaksa dan Krist takut bila menolak.
Maka dengan terpaksa memperkenalkan sahabat-sahabatnya pada Singto.
Knott telah mengetahui Singto sebelumnya hanya memberikan kode lewat matanya pada sahabat-sahabatnya untuk diam.Karena Knott dulu bekerja bersama dengan Krist, sebelum Krist mengenal Singto mereka bekerja bersama di Restoran mewah milik Singto. Tapi Off, Gun dan Toptap belum mengenal Singto. Off, Gun dan Toptap bisa menebak bahwa orang itu adalah Singto. Bukan hanya karena Krist menggandeng lengan Singto tapi raut wajah Krist yang berubah sedikit tegang karena keberadaan Singto dihadapan teman-temannya.
"Perkenalkan ini Knott, Off, Gun dan Toptap. Dan...teman-teman perkenalkan ini suamiku."
Singto secara formal menyapa pada semuanya dan dibalas teman-teman Krist dengan sapaan yang formal pada Singto. Pandangan Singto teralihkan pada benda berkilau yang menggantung dileher orang itu yang dikenalkan Krist bernama Toptap.
Kalung berbandul cincin emas putih seperti yang menggantung di leher Krist saat ini. Mata Singto berubah menahan geram. Toptap dapat merasakan aura negatif di mata Singto.
Toptap tidak merasa terintimidasi dengan tatapan Singto. Di dalam hati Toptap saat ini hanyalah merasa khawatir akan keadaan Krist dan situasi yang dirasakannya saat ini.
Deg.
Dada Singto merasakan sakit.
"Apakah pria ini?"gumam Singto dalam hati.
"Orangnya tampan. Tapi lebih tampan aku. Terlihat sikapnya lembut. Orang yang ada didekatnya pasti merasa nyaman. Murah senyum. Atau suka tebar pesona. Badannya atletic. Dia pasti suka berolah raga juga. Tinggi mungkin 178cm."selidik Singto hanya dengan melihat Toptap dari atas sampai ke bawah.