Part81[FLashback]

889 40 0
                                    

Krist setelah memberikan 'wai' pada Pho Singto yang hanya dibalas dengan tatapan tajam Ayah Singto.

"Aku langsung saja ke inti permasalahan kita."

Ayah Singto memberikan sebuah amplop berwarna coklat muda, disodorkan ke arah Krist.

Deg

Tiba-tiba jiwa&hati Krist jadi terasa sakit.

"Apa ini Pho?"tanya Krist heran yang mendapat hardik Ayah Singto.

"Jangan sebut aku dengan sebutan seperti itu!!!"membuat Krist menahan matanya yang mulai berkaca-kaca.

"Aku kira itu sudah lebih dari cukup untuk membuatmu pergi dari kehidupan anakku."jelas Ayah Singto datar.

Krist yang mengerti maksud dari semua ini sesaat terdiam. Mengambil napas dalam lalu mempertajam matanya penuh dalam.

"Maaf Pho...maaf Tuan Suthilack...phi Singto telah memberanikan diri untuk meminta saya hidup bersama, dengan ikatan resmi dan restu dari orang tua kami. Dan saya telah menyetujui lamaran phi Singto. Saya mencintai anak anda. Jadi saya dan phi Singto akan memastikan mendapatkan restu dulu dari Mae dan Pho kami. Baru saya dan phi Singto akan menikah secara resmi. Karena saya mencintai phi Singto."

Deg

deg

deg

deg

deg

Jantung Krist rasanya mau copot mendapat tatapan lebih tajam dari Ayah Singto setelah mendeklarasikan 'bendera perang' dengan Ayah Singto.

"Kurang ajar!!!"

"Terserah mau kau terima atau tidak!!! Aku akan tetap dengan keputusanku tidak akan menyetujui pernikahan kalian."Ayah Singto berlalu pergi meninggalkan ruangan itu dengan melemparkan tatapan sinis kepada Krist.

Tak selang berapa lama air mata Krist berurai karena tak mampu dibendungnya lagi.

"Mae...Pho...Cherreen..."

"Sabar Krist...sabar Krist...sabar Krist....."

"Ingat. Demi Mae...Pho...dan Cherreen..."

Krist meyakinkan dirinya sendiri untuk menenangkan hatinya sendiri . Waktu berlalu 2jam air mata Krist berhenti mengalir lalu dengan memantapkan diri untuk kembali pulang kerumah Singto meletakkan barang belanjaan keperluan rumah Singto.

Singto yang pulang mendapati sepucuk note.

"Phi...aku sudah siapin makan malam untukmu. Makanlah. Kalau kau pulang malam. Jangan lupa dihangatkan dulu."Singto hanya meletakkan note itu kembali ke meja dengan datar.

Krist yang berada di apartementnya tidak mampu untuk memejamkan matanya. Hati dan pikirannya masih menggelayuti kejadian siang tadi. Diambilnya handphone sending message.

"Knot...kau kerja?"Krist.

"Tidak."Knott

"Kau ada kencan hari ini?"Krist.

"Sepertinya Aku masuk angin."

"Ada apa?"Knott merasa heran.

"Ya. Aku butuh dapurmu. Kau istirahat di kamar saja."Krist.

"Kenapa kau bertanya?Kau yang lebih sering memasak."timpal Knott.

"Aku dikamar saja. Kau mau apa sebenarnya."gumam Knott.

"Ok."Krist pergi berlalu dari kamar Knott.

Membuat Knott bertanya tanya. Dengan apa yang hendak Kristen lakukan di dapurnya.

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang