Part64

1K 56 2
                                    


"Maaf aku terlambat, ramai sekali disini."Krist senang melihat banyak pengunjung walau baru Grand opening.

Singto duduk di sofa yang beralih jadi tempat khusus untuknya oleh perintah Toptap pada karyawannya.

Beberapa fans mendekat meminta photo Krist dan kadang meminta photo berdua dengan Toptap. Membuat Singto agak tertegun.

Pandangan mata Singto tidak pernah teralihkan dengan yang lain. Singto yang merasa lelah melihat Krist yang tidak juga berhanti di datangi para pengunjung.

Mengalihkan pandangannya melihat sekitar. Memperhatikan setiap furniture, cat dinding, hiasan, pengunjung, bahkan melihat pelayan yang sedang memberikan pesanan.

"Setidaknya aku bisa melihat sendiri rivalku."gumam Singto.

Diperhatikanya sekitar memang pusat perhatian dari Coffee shop ini Krist dan pria yang bernama Toptap itu. Tidak sampai sore hari menu yang tersedia sudah habis terjual.

Disaat berkumpul semua memberi aplous dan bersorak-sorai atas keberhasilan mereka hari ini. Semua sangat bangga yang sebenarnya tidak akan menyangka akan sesukses ini.

Singto yang sedari tadi memperhatikan terpesona akan kecantikan istrinya hari ini. Melihat sisi lain Krist yang ceria, murah senyum, tawanya, candaannya, cara berbicara, betapa terlihat cantik saat sesi photo dengan pria itu, kedekatannya pada sahabat-sahabatnya ini. Apapun yang dilakukan Krist terlihat indah bagi Singto.

Hingga lamunannya terbuyarkan.

"Karena kerja keras kita aku banyak memasak masakan special untuk semuanya. Ayo kita makan...."

Krist dan yang laen menata meja dan kursi menjadi satu kesatuan agar semua berkumpul bersama. Singto memperhatikan sedari tadi Toptap dengan penuh perhatian selalu membantu Krist, apalagi yang berat pasti diambil alih olehnya.

"Kelihatan sekali pria itu tebar pesona pada Krist. Pasti itu termasuk triknya!!"sungut Singto dalam hati.

Ada suara yang tak sengaja masih bisa didengar Singto walau lirih.

"Itu cowok, sedari tadi cuma duduk disitu siapa sich? Lagaknya seperti tuan muda saja!!"tukas punpun kesal Punpun dan Praew yang duduk tak begitu jauh dari Singto.

"Hust!!! Nanti dia dengar."Prae mencoba mengingatkan temannya.

"Biarin saja, jengah aku lihatnya, kau tau aku tidak suka lihat cowok belagu walau andai dia orang kaya sekalipun. Bagiku yang lebih tampan tetap Knott. Dia dewasa, sederhana. Phi Off juga bukan orang biasa, dan tidak belagu seperti orang itu. Siapa sich orang itu??!"sungut punpun lagi.

"Hust,, aku juga tidak tahu, kayaknya kenalan phi Krist. Ayo kita makan saja. Katanya semua ini masakan special Phi Krist. Dia sangat tampan hari ini." mata Praew berbinar-binar.

"Katanya mau minta photo, sudah?"tanya punpun.

"Sudah. Aku bahagia banget. Kau tahu aku kerja disini karena fans phi Krist setelah tahu phi Krist membuka lowongan disini."mata Praew berbinar-binar.

"Apa!! Krist membantu mencarikan pekerja?"gumam Singto dalam hati geram.

"Nikmati tuuuh buatan phi Krist,,,, tapi ini benar-benar enak, aku gak nyangka phi Krist jago masak juga. Point tuh. Point buat phi Krist. Hahahaha."goda punpun pada Praew.

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang