"Lalu disaat ku mulai bekerja lagi di keesokan harinya. Phi Knott berlari menghampiriku. Dan aku hanya menebak ada hal yang serius dari sikap phi Knott"
"Phi Knott langsung bilang Krist kau diminta menemui orang itu ke Suthilack.Corp."
"Aku mengumpat dalam setiap perjalananku. Gimana tidak phi.. Bikin orang kesal saja."Umpat Krist masih merasa kesal mengingat kejadian itu.
"Brengsek orang itu!! Pasti dia akan gunakan kekuasaannya untuk menindasku. Dia yang melecehkanku kenapa aku yang harus ketempatnya."
"Tapi...karena...waktu itu yang kupikirkan adalah keluargaku phi.. Pho..Mae dan Cherreen. Bila aku masuk penjara lalu bagaimana dengan mereka. Itu yang kutakuti saat itu.."Krist menatap seolah meminta pengertian Toptap.
Toptap duduk mendekati Krist. Melingkarkan tangannya di bahu Krist. Mengusap perlahan. Krist mengangkat tangan kanannya. Lalu memegang dengan lembut tangan Toptap yang sedang mengusap bahunya. Wajah Krist terlihat bahagia.
"Karena itu aku berencana minta maaf dan apabila dia memecatku aku tidak masalah asal dia tidak menggunakan kekuasaannya untuk memasukkan aku ke penjara."
"Dan yang paling menyebalkan waktu itu. Sudah membuatku menunggu lama lalu phi Singto.."Krist teringat bahwa perjanjian diantara Krist dan Singto tidak ada pihak ke 3 yang tahu.
Kecuali phi New. Karena phi New bukan orang laen tapi sahabat sejati phi Singto.
"Lalu?!"Toptap penasaran.
"Ehmm.. Lalu dia bilang tertarik padaku." jawab Krist sekenanya namun malah membuat Toptap lagi-lagi merasakan ada sesuatu yang disembunyikan Krist.
"Lalu kau bilang tadi kejadian kau akan diculik preman-preman itu gimana?"Toptap bertanya lagi namun penuh selidik.
Karena sekarang Toptap yakin ada yang disembunyikan Krist. Karena terlihat jelas Krist menutupi sesuatu di mata Toptap.
"Ahh itu phi.. Phi Singto yang menyelamatkan aku dan melunasi semua hutang-hutangku."jelas Krist mengingat kembali diwaktu itu Krist benar-benar bersyukur Singto menyelamatkannya dari preman-preman itu.
Toptap mengelus-elus pipi Krist meraih dagunya mendekatkan wajahnya. Mencium bibir Krist. Melumat lidahnya. Menyesapnya dalam.
Krist langsung merona. Lalu berdiri dengan tersipu malu mengajaknya turun untuk sarapan. Namun tangan Krist ditarik dan melingkarkan tangannya di pinggang Krist.
"Aku akan slalu berada disisimu."
"Phi Top...."
"Setelah kita sarapan maukah kittyku membantuku di coffe shop?..na...na..."pinta Toptap merajuk yang dibalas dengan anggukan.
"Hari ini aku pulang phi.. Suamiku nanti malam sudah kembali ke Bangkok. Jadi sore hari aku sudah kembali ke Bangkok."Krist tersenyum menelisik raut muka Toptap yang cemberut.
"Suamiku..phi..suamiku..phi...."gerutu Toptap lirih dengan raut muka cemberut.
"Kenapa?Cemburu..?"tawa kecil Krist.
"Heum."sergah Toptap.
"Daritadi kau menyebut pria itu terus. Seolah kau adalah miliknya. Tidak bisakah kau disaat bersamaku untuk tidak memikirkannya atau menyebutnya."ucap Toptap terlihat sedikit kesal.
Lalu Krist mendekatkan wajahnya ke arah Toptap dengan mencibir memanyunkan mulutnya.
"Hahahaha...Iya. Aku janji."tawa Krist.
"Dan...terima kasih atas pengertianmu Kitten. Aku mencintaimu."Krist menarik tangan Toptap turun kebawah.
Toptap tersenyum bahagia melihat genggaman tangan Krist.