Singto mengangkat tubuh Krist dengan posisi berdiri lalu dihidupkannya shower, air yang mengguyur tubuh Krist semakin membuat Krist terlihat semakin sexy. Dijilatnya niple merah muda Krist membuat Krist bergelinjang mengeluarkan desahan-desahan yang sangat menggoda, semakin menambah gairah Singto memanas.
Jari jemari Singto mengelus-elus ujung pangkal Adik Kecil Krist."Ahh...ahhh...phi..."dijilatnya selangkangan Krist lalu dikulumnya Adik Kecil Krist pelan-pelan, Krist yang semakin menggelinjang hanya bisa menarik rambut Singto tanpa daya.
Rongga mulut Singto masuk semakin dalam ke dasar pangkal Adik Kecil Krist, Singto semakin cepat, semakin cepat lagi ritme mengulum Adik Kecil Krist semakin dalam dan berhenti sesaat untuk memberikan beberapa detik Krist bernapas, lalu dikulumnya lagi naik turun dengan ritme lebih cepat, Adik Kecil Krist merasakan kegarangan Singto.
"Ahhh... Ahhh... Ahh..phi...aku.. mau.. keluar..."cairan Krist keluar dilumatnya habis oleh Singto, diratakannya cairan itu dari ujung hingga ke dasar pangkal Adik Kecil Krist membuat Krist kembali merengkuh lirih.
Lalu diangkatnya kaki kiri Krist menaruhnya dibahu Singto, dijilatnya lubang hole Krist pelan, hanya bermain diujung lidah Singto membuat Krist merengkuh, dijilatnya lagi lubang hole Krist pelan dan pelan dan terus dijilatinya lubang itu membuat Krist kembali memanas, Adik Kecilnya kembali mengeras, Krist menggelinjang, desahan-desahanpun menggema tak beraturan, satu jari masuk, lalu keluar lagi, dua jari masuk, lalu keluar lagi, tiga jari masuk, menggelitik didalam lalu keluar masuk tanpa henti, tangan kiri Singto memegang Adik Kecil Krist yang dilihatnya kembali mengeras, digerakkan naik turun lagi kali ini dengan ritme yang lebih cepat.
"Phi...aku..nik..mat..aku..mau..kelu."cairan itu keluar lagi untuk yang kedua kalinya.
Krist yang sudah memanas, dijilatinya selangkangan Singto, lalu memasukkan Adik Kecil Singto ke dalam mulutnya, dilumatnya dari pangkal hingga ujung dasar dengan ritme yang sangat cepat membuat Adik Kecil Singto mengeluarkan cairan. Krist takberdaya, Singto melihat Krist sudah tak berdaya lalu dimandikanya dengan lembut, Singto tersenyum bahagia melihat pria manis yang ada di depannya saat ini adalah istrinya. Tertera kepemilikan Singto disetiap sudut keseluruhan tubuh Krist terdapat tanda kepemilikian Singto Prachaya.