Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]

Part58

"Hu'um."Singto menoleh pada Krist.

Lalu saat Singto memutuskan akan beranjak pergi dari kamarnya, tangan Singto dipegang erat Krist.

"Phi mau kemana?"tanya Krist masih setengah mengantuk.

"Mau ke ruang kerja, ada yang mau ku kerjakan."jawab Singto datar.

"Ohh kalau begitu akan ku buatkan kopi."Krist yang hendak beranjak untuk berdiri.

Tiba-tiba kedua tangan Singto berada di bahu Krist yang membuat Krist terduduk kembali.

"Tidak usah. Aku baru tidak ingin minum kopi."jawab Singto.

Lalu kedua tangan Krist menarik tangan Singto hingga Singto terjatuh diatas tubuh Krist. Terlihat sangat cantik istrinya itu. Begitu dekat wajah istrinya ingin sekali menciumnya.

Tak berselang lama Krist mengecup bibir suaminya itu. Melepaskan kembali dekapan Krist. Membiarkan suaminya kembali pada pekerjaannya.

Namun kecupan itu menggoda Singto yang 4hari ini menahan hasratnya untuk melumat habis istrinya. Singto membenamkan ciumannya kedalam lumatan-lumatannya. Si Simba merasakan kegarangannya. Dilumat habis bibir merah muda istrinya itu sampai dirinya merasa kehabisan napas.

Deru napas yang menggebu, gairah si Simba yang sudah memanas membuat Krist melepaskan setengah kancing piyama suaminya. Terlihat dada kekar suaminya itu. Dielus lembut membuat gairah Singto semakin memanas.

"Phi Sing...apakah kau mencintaiku?"ditatapnya mata suaminya itu dalam-dalam.

Singto menatap dalam istrinya ini. Begitu dalam.

"Aku mencintaimu Krist...aku mencintaimu...aku mencintaimu..."ucap Singto sangat menyentuh hati Krist.

Krist berhenti dari sentuhan-sentuhannya. Ditatapnya Singto.

Singto membenamkan kepalanya di dada Krist. Krist terdiam. Lalu memeluk Singto erat dan dielus-elus punggungnya. Keduanya terdiam selama 1jam lebih.

Hingga Singto tertidur pulas didalam dekapannya. Krist hanya menarik selimut untuk menutupi Singto dan Krist.

"Ada apa denganmu phi?"batin Krist.

"Apakah ada masalah dalam pekerjaannya?"gumam Krist dalam hati.

"Perasaanku benar, dari kemaren kau bersikap aneh."masih dielus-elusnya punggung Singto dan mempererat pelukannya.

Krist kembali tertidur.