Part59

962 52 3
                                    



Singto sedang merapikan kemejanya. Matanya memandang handphone Krist yang masih tergeletak di meja.

Dilihatnya handphone itu terkunci kata sandi. Diamatinya walpaper yang terpasang di handphone Krist photo teman-temannya di waktu liburan kemaren.

"Ohhh...ini teman-teman Krist."Singto memperhatikan dengan seksama orang-orang yang ada diphoto itu.

Mata Singto terbelalak melihat dengan jelas 2orang memakai kalung yang sama. Yang 1 Krist dan yang 1nya lagi 'pria' itu.

"Pria inikah semalam?"gumam Singto.

Kembali Singto memperhatikan dengan seksama orang yang menjadi pusat perhatiannya saat ini.


.
.
.
.


Singto melihat istrinya sudah menunggu di meja makan. Diliriknya kalung yang dipake Krist.

Dengan pasti Singto meyakini. Itu kalung yang dilihatnya semalam.

"Phi...boleh aku minta izin, beberapa hari ini mungkin aku akan membantu temanku merenovasi rumahnya."tanya Krist berbinar-binar.

Krist terlihat sangat bersemangat dan antusias. Singto sedikit terkejut karena dirinya tidak pernah melihat pribadi Krist yang bersikap seperti saat ini.

"Teman?"gumam Singto dalam hati.

"Baiklah."jawab Singto datar.

"Terima kasih...phi..."mata Krist berbinar-binar.

Terlihat sekali senyum Krist berbinar. Rasa bahagianya saat ini.

Membuat Singto terpesona dengan senyuman itu. Dan sarapan paginya terasa nikmat karena melihat Krist memakannya dengan lahap.

Setelah keberangkatan Singto bekerja Krist langsung pergi ke basecamp dengan membawa makanan bekal untuk teman-temannya.

.
.
.
.

Selama 3minggu ini Singto disibukkan dengan pekerjaannya yang terbengkalai. Terkadang pulangpun sampai larut malam.

Dan Krist juga disibukkan merenovasi basecamp Coffee shop yang akhirnya selesai juga dalam 3 minggu dibantu dengan beberapa para pekerja.

.
.
.
.


Keesokaan harinya adalah pembukaan Coffee shop itu. Para fans sudah tahu lewat story Toptap. Yang katanya akan datang di acara pembukaan besok.

Krist tidak sabar menunggu esok hari. Krist melihat jam di ruang tamu sudah menunjukkan jam 11 malam. Singto belum pulang juga. Krist agak khawatir dengan kesehatan Singto yang 3minggu ini masih disibukkan dengan pekerjaannya.

Saat Krist beranjak untuk kembali ke kamar tiba-tiba pintu terbuka dilihatnya orang yang ditunggu sudah pulang dengan raut muka letih lesu. Lalu dihampirinya Singto.

"Phi sudah pulang."mata Krist berbinar-binar melihat kepulangan Singto.

Singto terkejut karena dipikirnya Krist sudah tertidur. Tapi kini membawakan jas dan kemejanya. Tangannya bergelayut pada lengan Singto yang beranjak untuk duduk diruang tamu.

"Ini phi .."disodorkannya air mineral untuk Singto melepas lelah.

Singto yang melihat istrinya masih memegang lengannya. Melihat paras manis istrinya jadi bergairah

"Krist...."lalu diciumnya bibir merah muda itu.

"Uuummmm...."belum sempat menjawab bibir manisnya sudah terlumat dalam bibir Singto yang menciumnya perlahan,lembut dan mendalam.

Krist terlepas juga dari lumatan itu untuk menghirup beberapa oksigen yang terhisap oleh lumatan itu. Sambil tersipu malu.

"Phi...aku...suka...saat phi menciumku..lembut..dalam..dan membuatku ingin melumat phi juga..."wajah Krist merona setelah berkata seperti itu.

Krist menundukkan wajahnya karena tersipu malu.

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang