Sesampainya dirumah dilihatnya mobil Singto sudah terpakir di teras rumah.
"Sepertinya phi Singto sudah pulang."jelas Krist.
"Sesampai kitten dirumah jangan lupa chat."
"Langsung tidur!!jangan kelamaan balas coment."
"Siaaap Kitty…~"dikecupnya bibir pria manis didepannya kini dengan sedikit lumatan.
Lalu Krist beranjak masuk ke dalam rumah.
"Kenapa gelap begini...akhhh!!"Krist yang terkejut karena ada seseorang yang memegang bahunya dari belakang.
Dan sedikit mendorongnya. Untuk maju ke depan hendak memukulnya. Singto dapat menangkap gerakan tangan Krist dan melingkarkan tangannya menarik Krist dalam pelukannya.
Bibir Singto mengecup bibir Krist. Krist yang mengira Singto bergairah melingkarkan tangannya dengan sempurna dileher Singto, membalasnya dengan lumatan-lumatan yang menggairahkan adik kecil Singto.
Untuk sesaat Singto menerima dan melumat bibir Krist dengan gairah yang memuncak, lalu di lepaskanya, dibaliknya tubuh Krist. Ditutupnya mata Krist. Dituntunnya Krist menuju meja makan. Yang ternyata Singto pulang sore ingin membuat makan malam roumantis untuknya.
Krist langsung berurai air mata. Menatap Singto yang dibalasnya dengan kecupan di pipi Krist, diusapnya airmata yang jatuh di pipi Krist.
"Phi Singto…~"jantung Krist berdebar-debar kegirangan.
Singto berlutut dan memegang tangan Krist.
"Maafkan aku teeraak,, atas sikap kasarku yang dulu. Aku belum sempat minta maaf padamu. Aku..aku...sangat mencintaimu Krist..."dilihat oleh Krist suaminya itu menangis didepannya.
Lalu ditariknya tangan Singto untuk berdiri, dan membuat tangan kirinya menepuk-nepuk pangkuannya dan mengiyakan permintaan maaf Singto dengan anggukan kepala, bermaksud agar suaminya duduk dipangkuannya.