"Akhirnya berkat phi Knott aku mendapatkan tempat tinggal murah yang sama 1 Apartment dengan phi Knott dan pekerjaan baru yang sama pula dengan phi Knott di sebuah Restoran mewah di Kota Bangkok."
"Selama hari-hari berlalu aku mendapati hidupku dengan ketenangan, menjalani hidup tanpa rasa ketakutan diusik oleh preman-preman itu di Kota Bangkok. Dengan gaji yang agak lumayan besar. Setiap bulannya aku mampu sedikit demi sedikit membayar hutangku dan untuk kebutuhan yang laennya.."
Krist mengubah duduknya. Duduk berdekatan dengan Toptap. Toptap langsung melingkarkan tangannya di bahu Krist.
"Lalu suatu hari disaat aku libur. Aku beranjak keluar dari Apartment untuk membeli makanan, secara tidak sengaja aku melihat preman-preman itu ada disekitar Apartmentku phi.. Aku lalu bersembunyi. Memastikan apakah itu benar-benar mereka?!. Dan ternyata benar adanya. Itu mereka. Preman-preman itu berada di Kota Bangkok. Mereka pasti mencariku. Lalu aku memastikan lagi bahwa mereka tadi tidak menyadariku bersembunyi phi.. Saat itu seluruh tubuhku lemas rasanya. Jantungku berdetak kencang. Rasa takut ku semakin membesar phi.. Aku berharap kau ada disisiku saat itu.. Aku takut phi.." digenggamnya erat tangan Krist, diusapnya lembut punggung telapak tangan Krist.
"Maafkan phi..na.."Toptap menatap dalam Krist.
"Tidak bisa menjagamu saat itu.. Tidak bisa berada disisimu dan berusaha lebih keras lagi untuk mencarimu.. Maaf phi..na.."Toptap mengusap rambut Krist lalu menciumnya dengan lembut.
Krist beranjak duduk dengan tegap...
"Oi..Mai.. Phi tidak salah...."senyum Krist kembali.
"Iya."senyum Toptap kembali.
"Aku akhirnya berpikir keras. Kenapa mereka sampai mencariku disini. Padahal kata Pho, Pho selalu rutin membayar hutang-hutang kami dengan uang yang selalu aku kirim ke rumah. Bahkan tidak pernah telat. Tapi kenapa mereka masih juga mencariku sampai disini?!"ujar Krist kembali merapatkan duduknya.
"Maka aku memutuskan lagi phi.. Aku harus mencari pekerjaan tambahan agar uang ku cepat terkumpul. Agar aku bisa langsung melunasi semuanya. Agar aku dan keluargaku cepat terbebas dari teror preman-preman itu."
"Sore harinya itu aku langsung mendapatkan pekerjaan tambahan di sebuah club malam sebagai pramusaji."