"Sing,,, antarkan barang-barang bawaan Mae dan Pho Krist ke rumah Pho ya,,"perintah Ayah Singto yang terdengar mutlak di telinga Singto.
"Ya Pho." jawab Singto meninggalkan Namtan bersama Krist. Krist mengajak Namtan ke kamar tamu.
"Saya permisi dulu,,"ucap Namtan berpamitan dengan keluarga besar yang sedang berkumpul di ruang tamu. Namtan merasa mendapat tatapan sinis dari kedua orang tua Singto. Sedangkan yang sedari tadi kedua orang tua Krist menatap sedih kepada anaknya, ada penuh tanda tanya akan keadaan anaknya yang sebenarnya terkejut dengan apa yang terjadi di depan mata mereka pada anaknya.
Krist membawa Namtan ke kamar tamu diikuti oleh fiat. Sesampainya di kamar...
"Saya Krist. Krist Perawat. Istri Singto."Krist memperkenalkan diri.
"Saya Namtan. Namtan Tipnare."Namtan menatap lekat Krist dari atas sampai bawah dan dilihatnya anak cowok kecil dimana parasnya campuran mirip dengan Mae dan Phonya, kembali menatap Krist...
"ahhh...beautiful ja..."ucap Namtan lirih
"Khaap...."ucap Krist membuyarkan lamunan Namtan.
"Mari bergabung dengan keluarga kami?atau anda ingin beristirahat dahulu?ahh maafkan saya... lebih baik anda beristirahat dulu saja. Karena untuk perjalanan anda dari London sampai ke Bangkok pasti membutuhkan waktu yang sangat lama. Saya permisi dulu...Kalau ada perlu sesuatu silahkan bergabung atau cari saja aku."jelas Krist
"Khaap. Terima kasih."ucap Namtan. Krist meninggalkan Namtan seorang diri. Setelah dilihatnya Krist keluar dari kamarnya. Namtan buru-buru mengambil handphonenya sending message Singto.
"Aku di kamar, tadi istrimu memintaku istirahat saja." sending Singto from Namtan.
"Ya."balas Singto
"Waahh kamar ini besar sekali seperti seperempat dari rumahku...dan nyaman...andai aku bisa tinggal dirumah seperti ini selamanya."ucap Namtan terduduk di ranjang kamar tamu.