Part99

803 29 2
                                    


Terdengar derap langkah memasuki kamar Inap Krist.

"Click."

Krist mengenali derap langkah orang yang membuka pintu kamarnya.

"Kitten? Ada ap...."

Toptap berhenti tepat di sisi Krist. Tersenyum menunjukkan barang yang di bawanya.

Toptap kembali membawa irisan buah mangga manis. Mata Krist yang melihat buah mangga itu jadi berbinar-binar. Mangga manis itu terlihat sangat lezat.

"Kitten yang terbaik. I Love you, Kitten~."

Untuk sedikit cepat Krist langsung mencium dengan sedikit lumatan.

"I Love you, too Kitty~."

Dengan penuh perhatian Toptap membuka bungkus mangga itu. Untuk siap di santap oleh Krist.

Melihat Krist makan dengan lahap mangga itu. Toptap tersenyum lega lalu mengecup kening Krist dan pergi meninggalkannya sendiri makan mangga manis itu sendiri.

.
.
.
.

Singto menyiapkan beberapa potong baju dan tidak lupa ice cream chocolate pesanan Krist. Berselang 1jam Singto kembali mendapati Krist tengah tertidur pulas. Singto agak heran di meja dekat tempat tidur Krist ada tempat bekas mangga manis tadi.

"Krist makan mangga manis?"batin Singto.

"Apakah Krist meminta tolong orang lain membelikan mangga manis?"

"Atau ini dari Rumah sakit?"batin Singto bertanya-tanya.

.
.
.
.

Keesokan harinya Krist terbangun karena pancaran sinar matahari pagi yang menyinari matanya. Dilihatnya suaminya tertidur disampingnya sambil menggenggam tangannya.

Krist melihat suaminya sangat tampan. Tangan kiri Krist menyekap poni rambut suaminya dengan lembut secara perlahan.

Tak berselang lama Singto mulai terbangun, buru menyadarkan dirinya untuk melihat keadaan Krist. Krist yang terkejut Singto terbangun, buru-buru melepaskan genggaman tangan Singto dan tangan kirinya yang menyekap poni Singto tadi salah tingkah pura-pura membenarkan dirinya duduk bersandar di kepala ranjang.

"Apa yang kulakukan."gumam Krist dalam hati.

"Kau sudah bangun, Krist. Maaf aku ketiduran."Singto menyadarkan dirinya sendiri dari rasa kantuknya.

"Ya...phi"jawab Krist sekenanya.

"Kau lapar?"tanya Singto.

"Hu'um."diiyakan dengan anggukan kepala.

"Aku belikan bubur dulu ya.. Kau mau? Atau mau makan yang lain? Ohy kemaren aku lihat ada tempat bekas mangga manis, kau minta tolong siapa untuk membelikannya?"tanya Singto, Krist terkejut teringat dia belum membuang bekas tempat mangga manis itu.

"I..ya...phi...aku minta...tolong..perawat...yang datang untuk membelikannya karena sangat lapar phi.."jawab Krist sekena dipikirannya.

"Krist mau makan apa? Bubur atau nasi? Ada sarapan yang diberikan perawat tadi tapi pasti kau tidak suka..."tanya Singto.

"Phi tidak bekerja?"tanya Krist.

"Aku tidak apa-apa..phi..aku makan ice cream aja. Aku lapar tapi tidak ingin makan."

"Kenapa phi bawa baju ganti banyak sekali...Sampai 1koper segitu....Aku sudah merasa baik-baik saja sekarang...Aku ingin pulang saja....Aku akan tanya dokter nanti meminta pulang. Aku tidak suka lama-lama di rumah sakit ini. Andai phi ingin pergi bekerja, bekerja saja, tidak apa-apa...nanti biar teman-teman yang menjemputku.."dihentikannya obrolan Krist di pagi hari dengan suapan ice cream ke mulut Krist sembari tersenyum.

Singto merasa kesal. Karena setiap Krist mengatakan teman temannya. Singto langsung teringat dan tertuju hanya terhadap satu orang, yaitu tertuju pada Toptap. Namun harus di tahannya. Ditahan segala kecemburuannya.

Disuapnya lagi namun ditolak dengan gelengan kepala Krist.

"Tidak. Phi tidak bekerja hari ini. Phi akan temani sampai Dokter mengizinkan kamu pulang. Kau semalam bikin phi sangat ketakutan. Kau tahu betapa khawatirnya phi.."Singto meletakkan kembali ice cream ke dalam kulkas.

"Phi khawatir..."batin Krist kegirangan namun tak berselang lama kembali menelan kekecewaannya.

Krist Perawat is my wife [COMPLETED SEASON 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang