Krist menemui pemilik gedung ini bersama Nat.
"Maaf nak Krist..semalam sudah ku hubungi temanku. Tetapi fullbook."jelas pemilik gedung.
"Ya Pak. Terima kasih atas bantuannya."balas Krist tersenyum.
"Kalau apartment murah kupikir fullbook semua. Bukankah lebih baik kau tinggal bersama temanmu ini. Kalian bisa berbagi uang sewa, bukankah itu lebih murah untuk biaya hidup kalian. Tergantung temanmu itu setuju apa tidak."saran pemilik gedung.
Krist terkejut dengan saran pemilik gedung langsung dibalas keduanya bersamaan.
"Tidak terima kasih. Tidak apa-apa pak. Saya akan mencoba mencari lagi."Krist.
"Ide yang bagus Pak. Aku setuju. Aku tidak apa-apa. Kau Krist..mau tidak."jawab Nat.
Keduanya tertegun menjawab bersamaan. Hingga pemilik tertawa karena geli melihatnya.
"Hahahaha. Kalian sepertinya cocok. Sudah terima saja nong Krist tawaran teman kamu itu. Lagipula temanmu ini tidak masalah. Kalau nanti ada informasi lagi. Aku tinggal beritahu kamu bukan."
Dilihatnya Krist yang merasa ragu.
"Cobalah tinggal beberapa hari. Setahuku dia memang jorok, kalau esokpun kau tidak nyaman dengannya. Kau baru mencari lagi."jawab pemilik gedung.
Yang dilihatnya muka cemberut penyewa yang dikenal pemilik gedung ini.
"Pak...tidak perlu bilang begitu juga kali..."sungut Nat.
"Tetapi aku benar. Kau jorok. Iyakan? waktu kau memasuki rumahnya semalam nong Krist?hahahaha"kelakar pemilik gedung.
Krist hanya berdiam diri mengiyakan dengan anggukan kecil.
"Tuhkan...hahaha..."pemilik gedung yang suka dengan Krist.
Karena terlihat olehnya Krist anak yang baik dan sopan terhadap orang lain yang belum dikenalnya.
"Yach!!Krist..."sungut Nat yang tertawa dan sedikit malu.
"Aku rasa itu lebih baik untuk kita Krist. Kita lebih irit dalam biaya hidup kita juga bukan?Aku tidak masalah."dilihatnya Krist.
"Baiklah. Aku akan mencoba. Terima kasih Pak dan...Nat..atas bantuannya."jawab Krist lega.
Karena sudah mendapatkan tempat untuk tinggal dan lebih murah lagi dari perkiraannya.