Air mata Krist mulai mengalir Toptap yang sedari tadi duduk disamping Krist memegang tangan Krist, kini memeluk Krist disaat airmata Krist mulai menetes, lalu diusapnya airmata itu. Krist terdiam dalam tangisannya. Hatinya mulai kacau. Hatinya mulai kalut. Kepercayaannya telah luntur, namun bila mengingat disaat kebahagian bersama suaminya, rasa kecewa itu menjadi ragu. Gun ikut memeluk Krist yang terhimpit di antara Gun dan Toptap. Selang 1jam Krist dalam tangisnya, Akhirnya Off membuka mulut...
"Krist...pulanglah...bicarakan malam ini dengan suamimu...jangan gunakan emosimu...tapi perjelas dahulu dengan suamimu...Mengerti!!!" jelas Off. Krist tertegun dengan perkataan Off...seolah mendapatkan secercah harapan...lalu diiyakan anggukan dari Krist...
"Off!!!"Toptap kesal dengan Off
"Top...Krist sudah perjelas bukan. Jadi kau harus menunggu. Menunggu bila waktumu tiba. Bila kau benar-benar mencintainya. Apapun jalan itu. Kau harus tahu jalanmu. Atau aku akan menjadi penghalang bila kau berbuat nekat. Karena ini demi kebahagian sahabatku. Mengerti!!!"jelas Off serius dengan perkataannya. Semua tahu Off orang yang santai namun bila Off sudah dengan tampang serius seperti ini. Maka itu benar adanya.
" Aku antar kau pulang..."ujar Off
" biar aku Off...aku janji aku akan diam saja..."pinta Toptap
"Tidak. Aku saja yang mengantar Krist pulang. Kau stay disini."Off dengan tampang seriusnya kali ini. Akhirnya Krist dan fiat diantar Off pulang ke rumahnya. Sesampai di depan rumah Krist, sebelum Krist keluar dari mobil.
"Krist...jangan gunakan emosimu. Tetapi perjelas dahulu dengan suamimu. Dan ingat...kau tidak sendirian...apapun jalanmu nanti...ingatlah masih ada kita disisimu...Mengerti!!!"jelas Off
"Off...terima kasih. Ya. Aku mengerti. Soal ini aku sangat bahagia memiliki kalian. Sebagai sahabat-sahabatku."Krist tersenyum