"Baiklah. Aku restui kalian. Tapi Pho dan Mae ingin secepat mungkin kalian menikah. 2bulan lagi kalian sudah harus menikah."ditatapnya lekat anak dan menantunya kini yang sama-sama terkejut.
"2bulan lagi Pho...itu terlalu cepat Pho..akan bertabrakan dengan jadwal kerjaku Pho...Tapi secepatnya akan Singto sesuaikan dengan jadwalku Pho...Mungkin butuh 6bulan...Tidak...setidaknya 4atau5 bulan Pho. Lagipula Singto dan Krist baru meminta restu kemaren ke 2 orangtua Krist..."sanggah Singto terbata-bata.
Yang diiyakan dengan anggukan Krist berulang-ulang sama terkejutnya Singto.
"Kalau kalian tidak bisa. Ya sudah. Aku tidak akan merestui kalian lagi."Krist dan Singto sangat terkejut dengan kata terakhir Phonya hingga.
"Ya Pho...Kami akan menikah 2bulan lagi.."jawab Krist dan Singto bersamaan.
Hingga membuat Mae terkekeh kecil. Krist menatap Singto karena secara bersamaan mengatakan itu menjadi tersipu malu.
Ditengah malam Singto dan Krist hanya terduduk diranjang kamar Singto bersisian dalam lamunan masing-masing. Masih terkejut karena 2bulan lagi mereka harus menikah.
"2bulan..."gumam Krist dan Singto lagi-lagi bersamaan lalu saling menatap.
Melewatkan malam mereka dengan lamunan.
"Phi Top....sebentar lagi aku akan menikah...Maafkan aku...Maafkan aku...Maafkan aku..."batin Krist.
"2bulan lagi...Aku akan menikah...Tak apalah...Lagipula ini hanya kontrak...kalau aku sudah tidak membutuhkannya aku tinggal menceraikannya...Kopensasi tidak masalah...yang lebih penting aku bebas dari 'si buruk rupa' itu dan scandal-scandal itu..."batin Singto.
Kedua insan itu terlarut dalam lamuanan masing-masing hingga pancaran sinar matahari membangunkan calon pengantin itu tertidur karena kelelahan melamun. Tertidur dengan posisi saling berpelukan.
"Hah!!!Phi Singto...aaaaaa..."
Krist yang terkejut mendapati dirinya memeluk Singto dan dilihatnya Singto mulai terbangun tapi masih memejamkan matanya tidak disadari apa yang sebenarnya terjadi. Juga sedang memeluk erat lalu tangannya mulai menggrayangi pantan Krist lalu meremas-remasnya.Spontan Krist yang terkejut perlakuan Singto lalu menendang dan mendorong Singto dengan keras hingga jatuh dibawah ditepian ranjang lalu berdiri disisi satunya melihat Singto yang sudah terjatuh ke bawah menutup mulutnya. Hingga Singto terbangun dan terbangun karena mendapati dirinya tersungkur dibawah ranjang merasakan pantat dan sekujur tubuhnya kesakitan lalu menghardik Krist.
"Yach!!!Kenapa kau menendangku!!!Apa yang kau lakukan!!!"teriak Singto.
Yang tak berselang lama datanglah Mae dan Pho menghampiri mereka hingga keduanya terkejut.
"Ada apa Krist...kenapa kau berteriak?"tanya Mae yang hanya mendapati mereka saling berdiri ditepian ranjang.