Rencana hari ini ke Spalsh Jungle Waterpark di West Sand Resort tak jauh dari Mai Khao Beach.
"Ayo kita meluncur."teriak Gun.
"Semua kita jelajahi sepuasnya."teriak Off.
"Hahaha padahal siapa tadi sebelum meluncur ketakutan."ejek Knott diliriknya Krist.
"Habis harus naik setinggi itu sich phi."sungut Krist yang sedari tadi digandeng Toptap.
Kalung sepasang keduanya jadi terlihat. Namun dalam hati Krist masih merasa ganjal dengan yang Singto lakukan tadi.
"Aku beli makanan dulu phi.."Krist.
"Ok. Kita main disini saja. Ntar kau langsung kesini lagi."pinta Knott.
"Ya phi."anggukan Krist lalu pergi di stand makanan bersama ditemani Toptap.
"Kitten, aku mau telepon phi Sing dulu. Aku khawatir padanya. Tadi masih terasa aneh bagiku. Aku akan tanya keadaannya."Toptap sedikit memperlihatkan rasa cemburu.
"Kitten, aku hanya merasa khawatir karena tidak biasanya dia bersikap seperti ini."pinta Krist terlihat di mata Toptap berharap darinya.
Tapi kejujuran Krist sampai saat ini akan hubungannya dengan suaminya Krist menepiskan segala kekhawatirannya.
Krist mengambil 3langkah sedikit menjauh dari Toptap. Knot menghampiri Toptap.
"Ada apa?"Knot menunjuk ke arah Krist.
"Krist merasa khawatir pada pria itu."
"Eem..."
"Pria itu masih saja belum berubah."
"Apa maksudmu?"
"Krist sudah banyak menderita. Aku hanya ingin melihatnya bahagia seperti ini."
Knott dan Toptap hanya memandang Krist dari kejauhan.
Krinnggg
Kriiing
Kringgg
.
.
.
.Tay yang sedari tadi duduk di kursi Singto melihat handphone Singto berdering tertulis nama Krist. Singto yang juga mendengar menoleh terasa ogah-ogahan mengambil handphonenya.
"Sing,, dari Krist nih."teriak Tay.
Mata Singto membelalak ingin beranjak mengambil handphonenya tapi rasa malas karena pikirannya saat ini jadi membuatnya malas untuk berdiri.
"Yakin tidak mau diangkat?"
Dibalas Singto dengan anggukan.
"Hallo Krist."jawab Tay.
.
.
.
.Krist lega bisa terhubung dengan Singto tapi terheran-heran karena yang menjawab bukan suaminya melainkan phi Tay sahabat suaminya.
"Oh. Phi tay.. Apakah aku bisa bicara dengan phi Singto?"tanya Krist.
"Aku rasa tidak. Jauhi saja dia. Gilanya lagi kumat."jawab Tay yang membikin Krist jadi kebingungan.
.
.
.
.Singto yang mendengar pembicaraan Tay pada Krist langsung berlari dan menyambar handphonenya.
"Tuh kan dia gila. Tadi bilangnya tidak mau angkat. Sekarang...hahaha"goda Tay.
"Ada apa Krist?"tanya Singto lembut.
"Nah itu buktinya lagi. Nada suaranya berubah."sindir New menyeringai dibalas dengan Senyuman kesal Singto.