Nyonya Suthilack tersenyum bahagia memperhatikan suaminya sarapan pagi dengan lahap hingga habis."Sarapan pagi ini sangat enak. Aku lapar."ucap suaminya yang merasa diperhatikan istrinya.
"Benarkah. Aku bahagia mendengarnya. Biar esok akan aku pinta menantu kita membuatkan lagi untukmu sayang."ucap Mae Singto tersenyum bahagia sembari membersihkan meja makan yang suaminya kini telah usai sarapan paginya.
"Apa!!!Jadi sarapan ini!!Kenapa kau!!"Tuan Suthilack berhenti marah karena mendapati istrinya memicingkan amarahnya melihat suaminya yang baru saja tanpa sadar memukul meja makan dengan keras. Kembali mengatur nada bicaranya kepada istrinya kini yang berubah dengan sekejap kembali tersenyum kecil.
"Kenapa kau mengizinkan orang itu masuk ke dalam rumah?"ucap Tuan Suthilack kepada istrinya dengan nada biasa.
"Aku tidak tahu dia datang. Dia menitipkan sarapan ini di depan rumah. Bukankah dia manis. Membuatkan kita sarapan pagi. Dan juga sekarang aku bangga pada anakku bisa memilih calon menantu yang baik untuk kita walau tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Namun aku berharap menantu kita mampu mengubah anak kita yang 'badung' itu menjadi lebih baik. Dan mendoakan kebahagian mereka."ucap istrinya kini dengan senyuman manisnya.
"Cih!!!paling juga sesaat hanya untuk membuat kita agar merestui hubungan mereka."gumam Ayah Singto lirih namun masih bisa didengar istrinya.
"Apa kau bilang!!!Cih!!"mata Nyonya Suthilack kembali memicingkan ke arah suaminya.
"Ahhh...tidak. Maksud aku.. sayang,, jangan langsung percaya begitu saja. Itu adalah alasan agar kita merestui mereka. Kalau sudah kita restui. Dia pasti berubah ke aslinya. Begitu..." dilihatnya kini istrinya kembali tersenyum.
"Tidak. Perasaanku mengatakan menantu kita benar-benar baik. Kalau begitu kita lihat saja."ucap istrinya dengan penuh keyakinan.
Ayah Singto yang masih mendengarkan pembicaraan istrinya ini mulai membaca koran pagi namun pikirannya menimang-nimang apa yang baru saja diucapkan istrinya. Karena kepercayaan suaminya tidak akan pernah pudar atas penilaian istrinya ini.