Malam itu kembali Krist terjaga dalam malamnya. Krist duduk di sofa sudut kamarnya.
Memandang jauh dalam tangisannya. Air mata Krist berurai tanpa henti. Yang ada dipikirannya saat ini adalah Toptap. Dipandangnya handphonenya yang sedari tadi setelah Krist meninggalkan Coffee Shop ada sending message dan call missed dari Kitten.
*sending message*
"Kitty~..aku mencintaimu. Jangan tinggalkan aku."
"Kitty~...sesekali kau datang tidak apa-apa..asalkan kita tidak putus."
"Kitty~...aku benar-benar tidak apa-apa dengan hubungan ini. Asalkan izinkan aku untuk selalu disisimu."
"Kitty~...sayank..."
"Jawablah Kitty~"
"Aku mencintaimu Kitty~"
*Call Missed*
Drrrt
Drrrt
Drrt
50Call Missed from Kitten
Kembali Krist membuka photo-photo dirinya dan Toptap. Terlihat banyak sekali kenangan mereka berdua dan sahabat-sahabat yang laen Knott,Off, dan Gun.
Kenangan indah kebahagiaan Krist dan Toptap , dimana begitu sangat terlihat di setiap moment Krist tertawa lepas bersama Toptap. Begitu bahagia dimanapun mereka pergi, terdapat pula banyak photo kenangan itu. Photo nonton, Photo di Coffee Shop, Photo di Chiang Mai, Photo di Chiang Mai disaat bersama keluarga Krist, Photo di Phuket, Photo lamaran Toptap padanya, Photo renovasi Coffee Shop yang di Bangkok, Photo Grand Opening Coffee Shop yang di Bangkok, Photo Double date dengan Off dan Gun.
Tak berselang lama waktu menunjukkan jam 02.00 pagi lagi-lagi.
Drrrt
drrrt
drrrt
Call from Kitten
Krist keluar kamar menuju ruang tamu. Dan diangkatnya calling dalam diamnya.
"Kitty~...sayank...jangan ditutup dulu...dengarkan aku sayank..."
"Kitty~...biarkan aku tetap disisimu. Aku akan 'diam' dalam hubungan kita. Izinkan aku untuk terus menjagamu. Sampai kapanpun. Aku bersumpah untuk ini. Aku mencintaimu...jangan menangis sayank... Kitty~...Kitty~...sayank..."Toptap walau tidak mendengar suara Krist, terdengar isak tangis Krist diseberang.
"Maafkan aku Kitten~...Aku mencintaimu..."Krist menangis sejadi-jadinya.
Namun tak berselang lama perut Krist terasa amat sakit hingga Krist merintih kesakitan.
Singto terbangun, namun tidak didapatinya Krist disisi tidurnya. Lalu dicarinya sekitar namun tak ditemukan juga hingga memutuskan untuk mencari Krist dalam setengah kesadarannya.
"Krist....Ada apa?Perutmu sakit...Tunggu sebentar!!!Kita ke Rumah sakit sekarang."Singto mendapati Krist menangis merintih kesakitan di sofa Ruang tamu.
Songo berlari mengambil kunci mobil dan handphonenya lalu menggendong Krist dan melajukan mobilnya dengan kencang menuju Rumah sakit.
"Bertahanlah Krist...sebentar lagi kita sampai...bertahanlah Krist...."Singto sesekali menongok ke arah Krist yang memegangi perutnya menangis merintih kesakitan.